URstyle

Pasien Pertama Penerima Transplantasi Jantung Babi Meninggal Dunia

Agung Pratama Satria, Jumat, 11 Maret 2022 13.50 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pasien Pertama Penerima Transplantasi Jantung Babi Meninggal Dunia
Image: David Bennet Jr disamping ayahnya, David Bennett Sr di University of Maryland Medical Center (Foto: DailyNews)

Jakarta - Pasien pertama yang menerima transplantasi modifikasi genetik dari jantung babi meninggal dunia setelah dua bulan transplantasi, hal ini dikonfirmasi rumah sakit yang melaksanakan operasi pada rabu (9/3).

Prosedur ini memunculkan harapan dimasa yang akan datang bahwa transplantasi antar spesies akan memungkinkan, tim dibalik operasi kemarin juga merasa optimis di masa yang akan datang operasi sejenis ini akan sukses.. Hal ini sebagai solusi dari kekurangan ketersediaan organ manusia untuk donasi. 

David Bennett, pria berusia 57 tahun menerima transplantasi tersebut pada 7 Januari dan meninggal dunia pada 8 Maret. Hal ini disampaikan oleh University of Maryland Medical System.

“Kondisinya mulai memburuk beberapa hari yang lalu. Setelah menjadi jelas bahwa dia tidak akan pulih, dia diberikan perawatan paliatif yang penuh kasih. Dia dapat berkomunikasi dengan keluarganya selama jam-jam terakhirnya," ujar pihak University of Maryland.

Jantung hasil transplantasi tersebut bekerja dengan baik dalam beberapa minggu tanpa ada tanda penolakan, tambah pihak rumah sakit. Setelah operasi, Bennet menghabiskan banyak waktunya bersama keluarga, mengikuti terapi fisik, menonton super bowl serta beberapa kali mengatakan ingin pulang dan melihat anjingnya.

“Dia terbukti menjadi pasien yang berani dan mulia yang berjuang sampai akhir. Kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarganya, ”kata Bartley Griffith, ahli bedah yang memimpin prosedur tersebut.

“Kami telah memperoleh wawasan yang sangat berharga belajar bahwa hati babi yang dimodifikasi secara genetik dapat berfungsi dengan baik di dalam tubuh manusia sementara sistem kekebalan cukup ditekan,” kata Muhammad Mohiuddin, direktur program xenotransplantasi jantung universitas tersebut.

Ia pun menambahkan bahwa timnya tetap optimis dan merencanakan melanjutkan pekerjaan mereka dalam uji klinis di masa depan

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait