URstyle

Pasien Positif Covid-19 di Jatim Bertambah Jadi 41 Orang

Nivita Saldyni, Senin, 23 Maret 2020 08.02 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pasien Positif Covid-19 di Jatim Bertambah Jadi 41 Orang
Image: Konferensi pers update Covid-19 Jatim di Gedung Negara Grahadi, Minggu (22/3/2020)/Nivita Saldyni/Urbanasia

Surabaya - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa kembali melaporkan update terbaru kasus COVID-19 di Jawa Timur pada Minggu (22/3/2020).

Menurut laporan yang dimilikinya, kasus orang terinfeksi COVID-19 Jawa Timur per Minggu sore telah mencapai 41 kasus. Artinya, jumlah ini meningkat 15 kasus dari kemarin yang mencapai 26 kasus.

"Seperti yang terkonfirmasi dari Juru Bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 bahwa ada tambahan 15 lagi yang sudah teridentifikasi positif di Jawa Timur," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Minggu (22/3/2020) malam.

Dari penambahan tersebut, Khofifah menyebut bahwa ada sembilan pasien tambahan dari Surabaya, dua pasien tambahan dari Sidoarjo, tiga tambahan di Malang, dan satu tambahan baru di Kabupaten Blitar. Dengan begitu, daerah terjangkit virus corona bertambah satu di Kabupaten Blitar.

Sementara itu, jumlah pasien ODP dan PDP yang didapat dari hasil tracing juga ikut bertambah.

"Dari hasil tracing ada 999 orang yang teridentifikasi ODP, dan 88 PDP. Jadi total yang terindikasi positif ada 41 orang, ODP 999 orang, dan PDP 88 orang," imbuhnya.

Sebelumnya, data per Sabtu (21/3/2020) menunjukkan bahwa pasien positif corona di Jatim telah mencapai 26 orang. Sementara untuk ODP terdapat 793 orang dan 79 orang tercatat PDP.

Mengingat tingginya penyebaran Covid-19 di Jawa Timur, Khofifah meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Kami ingin mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk menunda hal-hal yang bersifat menghadirkan keramaian,"

Sebab menurutnya, dari perkembangan-perkembangan kasus penyebaran Covid-19 di negara lain, salah satu rumusnya adalah bagaimana kita menghentikan hal-hal yang menundang keramaian. Ia pun percaya bahwa social distancing adalah kunci menekan penyebaran virus corona.

Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat tetap berada di rumah dan hanya keluar jika ada keperluan yang penting saja.

"Kami usahakan semua berjalan dengan kondusif sehingga kegiatan-kegiatan itu bisa dilakukan dari rumah," tutupnya.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait