URnews

Pegawai BUMN Dibayar Ratusan Juta tapi Gabut, Akhirnya Tuntut Perusahaan

Kintan Lestari, Sabtu, 3 Desember 2022 18.13 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pegawai BUMN Dibayar Ratusan Juta tapi Gabut, Akhirnya Tuntut Perusahaan
Image: Ilustrasi pegawai BUMN bergaji besar. (Freepik/roman-)

Dublin - Punya pekerjaan tergolong santai, namun dibayar besar adalah impian banyak orang. Tapi lain halnya dengan pegawai BUMN bernama Dermot Alastair Mills ini.

Dermot Alastair Mills merupakan manajer keuangan di sebuah perusahaan BUMN di Irlandia, yakni Irish Rail. Dengan posisinya tersebut Mills mendapat gaji tahunan €121.000 (sekitar Rp 1,9 miliar). Dengan bayarannya tersebut pasti banyak yang berpikir dia punya banyak pekerjaan.

Namun yang terjadi sebaliknya. Pekerjaannya tergolong ringan, sehingga dia menuntut perusahaan tempatnya bekerja. Rupanya dia menghabiskan sebagian besar minggu kerjanya hanya membaca koran, makan sandwich, dan melakukan perjalanan jauh.

"Saya akan mengatakan jika saya punya sesuatu yang mengharuskan saya untuk melakukan pekerjaan sekali dalam seminggu saya akan senang," kata Dermot Alastair Mills pada Komisi Hubungan Kerja dalam persidangan tanggal 29 November seperti dikutip Urbanasia dari The Irish Independent, Sabtu (3/12/2022).

Mills mengungkap ia diberi beban pekerjaan ringan sebagai hukuman karena pernah melaporkan adanya masalah pada sistem akuntansi perusahaan tahun 2014. Ketika melaporkan masalah tadi, Mills memberikan bukti bahwa dia diberi tanggung jawab atas anggaran modal senilai €250 juta dari pergantian milenium hingga keruntuhan ekonomi pada tahun 2006 dan 2007.

Namun usai memberikan bukti 'masalah' internal itu, Mills mengaku dirinya diintimidasi sampai-sampai dia mengambil cuti sakit selama tiga bulan pada tahun 2013. Dia kembali bekerja tahun itu dengan alasan perusahaan akan memberikan status yang sama, senioritas yang sama, dan gaji yang sama. Dia diberi tahu bahwa dia akan memiliki tanggung jawab sebagai manajer keuangan yang menghitung aset tetap senilai miliaran, akun hutang perusahaan, dan menyiapkan laporan untuk pemerintah.

Namun ketika kembali, Mills mengaku ia diberi pekerjaan ringan, tidak diajak rapat, dan tidak pernah dilibatkan dalam pelatihan.

"Kalau ke kantor, saya masuk jam 10 pagi. Saya membeli dua surat kabar, Times dan Independent, dan sandwich. Saya pergi ke bilik saya, saya menyalakan komputer saya, saya melihat email. Tidak ada email yang terkait dengan pekerjaan, tidak ada pesan, tidak ada komunikasi, tidak ada komunikasi kolega," ungkapnya.

Pihak Irish Rail sendiri menampik tuduhan Mills dan membantah kalau mereka menghukum Mills dengan 'mengisolasi' dirinya.

 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait