URsport

Pemerintah Italia Tak Berwenang Hentikan Serie A

Rezki Maulana, Selasa, 5 Mei 2020 08.45 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pemerintah Italia Tak Berwenang Hentikan Serie A
Image: instagram @seriea

Roma - Pemerintah Italia dinilai menghalang-halangi Serie A untuk bergulir lagi. Padahal menurut Lazio, negara tidak berhak mengatur kompetisi sepakbola tertinggi itu.

Serie A sudah berhenti sejak Maret lalu karena pandemi virus corona. Hal ini membuat segala aktivitas terkait sepakbola disetop termasuk latihan tim. Para pemain pun harus berlatih mandiri di rumah masing-masing.

Selang sebulan kemudian, setelah melihat kondisi yang mulai mereda usai pandemi itu, pemerintah Italia lantas mengizinkan klub mulai berlatih pekan ini. Klub-klub dari regional Emllia Reggio yang diberi izin lebih awal berlatih pada 5 Mei besok.

Sebab daerah itu paling tidak terdampak virus corona saat ini. Meski izin berlatih sudah diberikan, pemerintah Italia rupanya belum mau memutuskan terkait kelanjutan Serie A 2019/2020.

Pemerintah Italia masih akan mengkaji lebih lanjut opsi tersebut dan ada kemungkinan juga liga dibatalkan. Ini tentunya berlawanan dengan keinginan 20 klub Serie A untuk melanjutkan musim ini.

Maka dari itu Lazio tidak setuju jika pemerintah Italia ikut campur terkait kelanjutan kompetisi. Sebab nasib Serie A bukan di tangan pemerintah.

"Saya mendengar ada perintah hukum untuk menghentikan kompetisi yang mungkin keluar pekan ini, tapi itu sebenarnya bukan ranah mereka," tutur Direktur Olahraga Lazio, Igli Tare, seperti dilansir Sky Sports.

"FIFA dan UEFA telah memberikan pernyataan secara jelas bahwa kompetisi musim ini harus dituntaskan. Kami bisa melanjutkan liga pada bulan Juni dan mengakhirinya di Agustus. Kita harus mengambil keuntungan karena Piala Dunia 2022 berlangsung saat musim dingin," lanjutnya.

"Untuk menyelesaikan musim saat ini juga sebagai bagian untuk mempersiapkan diri menghadapi musim depan. Sebelum dimulainya kembali kita harus melakukan tes serologis."

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait