URnews

Pemerintah Kaji Pembangunan Jembatan Darurat Pengganti Gladak Perak

Nivita Saldyni, Selasa, 7 Desember 2021 11.24 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pemerintah Kaji Pembangunan Jembatan Darurat Pengganti Gladak Perak
Image: Menko PMK Muhadjir Effendy saat meninjau Jembatan Gladak Perak, Senin (6/12/2021). (Dok. Kemenko PMK)

Lumajang - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah tengah berencana membuat jembatan darurat untuk menghubungkan Lumajang-Malang.

Hal ini usai Jembatan Besuk Kobokan atau yang lebih dikenal dengan nama Jembatan Gladak Perak putus akibat erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021) lalu.
 
"Tadi mestinya rencananya akan ada upaya untuk menyambung darurat jembatan ini. Supaya terhubung antara Malang dengan Lumajang terutama untuk penanganan korban," kata Muhadjir saat meninjau lokasi, Senin (6/12/2021) lalu.

Awalnya pemerintah berencana membangun jembatan bailey, jembatan sementara yang biasa digunakan untuk perang oleh TNI. Sayangnya rencana itu batal karena kondisi medan yang cukup parah membuat pembangunan akan sangat berat. 

Untuk itu, Muhadjir memastikan pemerintah akan terus mengkaji pembangunan jembatan sementara untuk penanganan korban dan penyaluran logistik. Ia pun mengatakan telah berkoordinasi dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono terkait rencana tersebut.

"Tadi saya sudah koordinasi dengan Bapak Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono). Nanti alat-alat berat dari PUPR juga akan membackup karena itu nanti mau kami kaji lagi," jelasnya.

Sementara itu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan terpisah menjelaskan bahwa pihaknya sudah menerjunkan tim untuk meninjau lokasi jembatan yang runtuh di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur itu.

Tim pun tengah mencari jalur alternatif untuk menghubungkan Lumajang - Turen - Malang usai jembatan dengan panjang bentang 129 meter dan lebar 9,6 meter itu roboh, Sabtu lalu.

"Saat ini Tim Tanggap Darurat Kementerian PUPR baru bisa mendekat ke beberapa titik lokasi Jembatan Besuk Koboan karena tebalnya lumpur dan masih berada di zona berbahaya," katanya.

"Langkah penanganan dilakukan dengan mencari jalur-jalur alternatif untuk menghubungkan Lumajang - Turen -Malang yang putus akibat robohnya Jembatan Besuk Koboan," pungkas Basuki Hadimuljono.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait