URnews

Pemkot Malang Bakal Gandeng 5 Perguruan Tinggi untuk Maksimalkan Isoter

Shelly Lisdya, Selasa, 17 Agustus 2021 15.26 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pemkot Malang Bakal Gandeng 5 Perguruan Tinggi untuk Maksimalkan Isoter
Image: Wali Kota Malang, Sutiaji. (Lisdya/Urbanasia)

Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji siapkan kerjasama dengan lima perguruan tinggi dalam maksimalkan isolasi terpusat (isoter). 

“Kan sudah diinstruksikan isoter, dan saya sudah minta untuk membuat Standart Operasional Prosedur (SOP). Karena pasti ada kendala, ya di tenaga kesehatan (nakes) itu,” katanya belum lama ini.

Nantinya, Sutiaji bakal meminta lima perguruan tinggi di Kota Malang yang memiliki Fakultas Kedokteran dan Keperawatan untuk menjadi penanggung jawab di masing-masing isoter. 

Lima perguruan Universitas Brawijaya (UB), Universitas Islam Malang (Unisma), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Malang), dan Politeknik Kesehatan Malang (Polkesma).

Tak hanya itu, Sutiaji menyebut ada bantuan dari Satgas COVID-19 UB, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional lndonesia (PPNI) Kota Malang.

"Kami sudah buatkan grup kemarin untuk koordinasi lebih lanjut,” imbuhnya.

Hanya saja, dia belum dapat memastikan jumlah mahasiswa yang akan diturunkan dalam membantu penanganan COVID-19 di isoter.

“Kami belum memprediksi berapa yang akan dikirimkan. Tapi yang pasti nanti ketika bertugas di isoter kan ada yang bagian a, b, c, dan seterusnya. Itu yang akan memudahkan,” lanjutnya.

Sutiaji juga menyebut terkait insentif yang akan diberikan kepada mahasiswa yang diterjunkan menjadi relawan kesehatan.

“Pastinya akan ada insentif untuk mereka. Saya sudah telfon beberapa rektor perguruan tinggi dan kepala Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB) untuk menerjunkan mahasiswa kedokteran yang menjalani koas,” ujarnya.

Nantinya dari seluruh relawan perguruan tinggi, IDI, dan PPNI juga akan membantu memberikan pendampingan bagi masyarakat yang tergabung dalam program 12 ribu relawan Rt.

Dijelaskan Sutiaji, secara ideal kebutuhan nakes di isoter yaitu perbandingannya 1:5 untuk dokter, dan 1:6 untuk perawat. 

“Misal kalau pasiennya 100 ya berarti butuh 20 dokter,” tandasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait