URnews

Pemprov DKI Bongkar Trotoar Simpang Santa, Alasannya untuk Urai Kemacetan

Urbanasia, Senin, 17 April 2023 13.05 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pemprov DKI Bongkar Trotoar Simpang Santa, Alasannya untuk Urai Kemacetan
Image: Trotoar di Simpang Santa yang dibongkar dan disulap jadi jalan raya. (Twitter/Andriansyahyasin)

Jakarta - Pemprov DKI Jakarta membongkar trotoar pejalan kaki dan jalur sepeda di persimpangan dekat Pasar Santa, Jakarta Selatan. Trotoar itu kini disulap menjadi jalan raya. 

Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, kebijakan tersebut berkaitan dengan perbaikan ukuran jalan raya yang terkait dengan bentuk fisik jalan di Simpang Wijaya i - Jalan Wolter Monginsidi - Jalan Suryo.

Tujuannya tidak lain adalah untuk mengurai kemacetan dan menambah kenyamanan warga yang melintas. 

Penataan tersebut dilakukan agar distribusi kendaraan dapat berjalan lebih baik, seiring dengan semakin tingginya kemacetan di area tersebut,” kata Syafrin dalam keterangan tertulis yang dikutip Senin (17/4/2023). 

Syafrin mengamini angka kemacetan di Jakarta meningkat. Hal itu, kata dia, salah satunya disebabkan telah normalnya aktivitas masyarakat usai pencabutan PPKM. 

Fakta tersebut membuat Pemprov DKI melalui Dinas Perhubungan mengupayakan berbagai langkah cepat yang diiringi dengan evaluasi kebijakan sebelumnya. 

Dalam melakukan perbaikan dan evaluasi ini, Dishub DKI turut melakukan kajian bersama Satuan Lalu Lintas Polda Metro Jaya. 

Hasilnya, diputuskan untuk membuka ruas jalan yang tidak dipakai untuk kendaraan melintas atau jalan idle sebagai akses kendaraan. 

Selain itu, Dinas Bina Marga DKI akan melakukan penyesuaian pada trotoar dengan melakukan pemasangan ramp yang menyesuaikan kemiringan trotoar dan diaspal sehingga jalan idle dapat dilintasi kendaraan. 

Syafrin berjanji, penataan berikutnya akan melibatkan komunitas-komunitas terkait, khususnya yang berkaitan dengan fasilitas pejalan kaki dan pesepeda. 

Dikritik Banyak Komunitas

Foto-foto ‘before-after’ pembongkaran trotoar dan jalur sepeda di Simpang Santa ini beredar luas. 

Sebelum dibongkar, titik tersebut tampak rapi dengan taman dan jalur trotoar yang di dalamnya termasuk jalur hijau untuk sepeda. 

Kemudian setelah di bongkar, titik tersebut tampak sudah diaspal dengan kendaraan seperti mobil bisa melintas di atasnya. 

Kebijakan pembongkaran trotoar ini menuai kritik dari berbagai komunitas pejalan kaki dan pesepeda, salah satunya Bike2Work Indonesia. 

“This is Jakarta! the capital of Indonesia who removing pedestrian and bicycle lane (which just been made) into a vehicle lane,” tulis akun Twitter @B2WIndonesia seraya mengunggah foto ‘before-after’ pembongkaran trotoar Simpang Santa. 

Komunitas B2W Indonesia mengaku akan mengambil upaya hukum jika keberadaan fasilitas pejalan kaki dan lajur sepeda tidak dikembalikan seperti sebelumnya. 

Sementara itu, Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus menilai langkah Pemprov DKI membongkar trotoar itu merupakan kemunduran. 

“Penghancuran trotoar menjadi jalan raya, jelas langkah set back,” katanya.

Menurut Alfred, Pemprov DKI saat ini harusnya bisa mempertahankan kebijakan pemerintah provinsi periode sebelumnya untuk memberikan fasilitas maksimal bagi non-motorized mobility, terutama pejalan kaki. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait