URtrending

Pemprov Jatim Berikan Kuota Sekolah Negeri untuk Anak Nakes COVID-19

Nunung Nasikhah, Minggu, 31 Mei 2020 10.42 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pemprov Jatim Berikan Kuota Sekolah Negeri untuk Anak Nakes COVID-19
Image: Peluncuran mobil jenazah PMI di Jember untuk mengangkut pasien ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19 di Kantor PMI Jember pada akhir April lalu. (ANTARA)

Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) kembali memberikan apresiasi terhadap tenaga kesehatan yang menangani langsung pasien COVID-19.

Dalam seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA SMK PK-PLK Negeri tahun ajaran 2020/2021 yang akan dimulai pada tanggal 8 Juni 2020 mendatang, para putra putri tenaga kesehatan yang menangani langsung pasien COVID-19, diberi kuota khusus.

Dari total kuota PPDB SMA SMA Negeri Jatim mendatang, para putra putri tenaga kesehatan yang menangani langsung pasien COVID-19 mendapatkan kuota sebesar 1 persen.

"Kami siapkan kuota sebesar 1 persen bagi putra putri tenaga kesehatan sampai dengan sopir ambulans, yang telah mendedikasikan diri untuk penanganan pasien COVID-19. Mereka adalah garda terdepan kita dalam melawan COVID-19," ungkap Gubernur Khofifah dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (30/5/2020) malam.

Jumlah kuota PPDB tahun ini ada sebanyak 381.752 siswa. Untuk menampung putra-putri tenaga kesehatan Jawa Timur, maka Pemprov menyiapkan 1 persen dari seluruh kuota yang ada.

Dengan begitu, total kuota yang disediakan untuk para putra putri tenaga kesehatan yang menangani COVID-19 ada sebanyak 3.817 siswa. Kuota tersebut tersebar 1.542 SMA Negeri dan juga 2.081 SMK negeri di Jawa Timur.

Hitungan tersebut didapatkan setelah melakukan kalkulasi. Sebagaimana diketahui, jumah sakit rujukan COVID-19 di Jatim ada sebanyak 99 rumah sakit. Sedangkan jumlah tenaga kesehatan yang menangani langsung pasien COVID-19 per rumah sakit rata-rata ada sebanyak 10 hingga 40 orang.

Jika diambil angka maksimalnya, dimana per rumah sakit ada sebanyak 40 orang yang terlibat langsung dalam penanganan COVID-19, artinya ada sebanyak 3.960 orang tenaga kesehatan yang akan mendapatkan kuota ini.

Asumsinya, jika jumlah terbesar ada 80 persen tenaga kesehatan hingga sopir ambulan yang anaknya akan masuk ke SMA SMK Negeri, maka akan ada sebanyak 3.168 orang siswa yang akan masuk ke SMA SMK Negeri.

Oleh sebab itu, dengan menyediakan kuota satu persen atau sebanyak 3.817 kursi, maka seluruh putra putri tenaga kesehatan Jatim yang masuk ke SMA SMK Negeri akan mendapatkan tertampung dan mendapatkan kursi.

"Dengan adanya kuota ini, maka nakes tetap bisa konsentrasi yang kuat untuk memberikan layanan pasien COVID-19 tanpa harus khawatir putra putrinya yang akan masuk SMA SMK, karena sudah ada kuota khusus," kata Khofifah.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait