URnews

Pendaftaran Vaksinasi COVID-19 Dilakukan Secara Online

Nivita Saldyni, Kamis, 26 November 2020 12.53 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pendaftaran Vaksinasi COVID-19 Dilakukan Secara Online
Image: Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (Instagram @kyai_marufamin)

Jakarta - Pemerintah pusat tengah bersiap diri untuk menjalankan progran vaksinasi COVID-19 sebagai upaya pemulihan kesehatan di Indonesia. Bahkan, berbagai simulasi vaksinasi pun terus dilakukan agar pelaksanaan vaksinasi ini nantinya berjalan lancar.

Beberapa waktu lalu misalnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin baru saja meninjau simulasi vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Kamis (19/11/2020). Dalam kunjungannya itu, Ma'ruf Amin memastikan bahwa pendaftaran vaksin COVID-19 akan dilaksanakan secara online.

"Mereka mendaftar melalui online, dipanggil melalui online. Diperiksa dulu kesehatannya baik apa tidak, bisa divaksinasi atau tidak. Nah kalau sudah kemudian juga diberikan petunjuk lalu divaksin. Sesudah itu kalau ada dampak kemudian diperiksa. Sudah disiapkan semua dengan sangat baik," kata Ma'ruf kepada wartawan, Kamis (19/11/2020) lalu.

Nah pendaftaran dan pemanggilan peserta secara online ini dilakukan menggunakan sistem teknologi informasi (IT) big data untuk integrasi data vaksin COVID-19. Cara ini dipercaya bisa menghindari adanya kesalahan maupun keterlambatan distribusi vaksin di berbagai daerah. Sehingga program ini diharapkan tepat sasaran. 

Rencananya, pemerintah akan menggunakan aplikasi khusus yang dikembangkan oleh PT Bio Farma (Persero), Kimia Farma atau KF Mobile. Pemerintah juga akan menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk untuk program vaksinasi ini.

Lewat aplikasi ini nantinya kamu bisa melakukan registrasi, pre-order, reservasi, pembayaran, dan mengetahui proses vaksinasi hingga selesai.

Nah aplikasi ini juga akan digunakan pemerintah untuk memonitor produksi vaksin, pengiriman vaksin, hingga menampilkan hasil vaksinasi. Meski demikian Menteri BUMN Erick Thohir memastikan data yang digunakan adalah milik pemerintah.

"Data ini merupakan milik pemerintah, bukan Telkom. Adapun Telkom dan Bio Farma sebagai agregator menjaga data ini terekam dengan baik. Jadi sekali lagi saya tegaskan data ini milik pemerintah," kata Erick beberapa waktu lalu.

Sistem ini berlaku untuk penerima vaksin bantuan dari pemerintah maupun vaksin mandiri yang berbayar ya guys. Namun kamu harus bersabar, sebab registrasi maupun reservasi belum bisa dilakukan. Aplikasi ini baru bisa digunakan setelah mendapat 'lampu hijau' dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait