URnews

Penembakan Massal di Thailand Tewaskan Puluhan Anak, Ini Respons PBB

Shelly Lisdya, Jumat, 7 Oktober 2022 13.20 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Penembakan Massal di Thailand Tewaskan Puluhan Anak, Ini Respons PBB
Image: Sekjen PBB Antonio Guterres. (Instagram @antonioguterres)

Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres terkejut sekaligus prihatin atas insiden penembakan massal mengerikan yang terjadi di sebuah fasilitas penitipan anak di Thailand timur laut, kata juru bicaranya, Kamis (6/10).

"Sekjen menyampaikan rasa belasungkawa kepada para keluarga korban dan berharap mereka yang mengalami luka-luka cepat pulih," ujar Stephane Dujarric, jubir Sekjen PBB Antonio Guterres, dalam pernyataan, dikutip ANTARA, Jumat (7/10/23).

Menurut pihak kepolisian Thailand, sedikitnya 38 orang, termasuk anak-anak tewas dalam insiden penembakan massal di tempat penitipan anak di Nong Bua Lamphu, Thailand timur laut pada Kamis (6/10/22).

Polisi mengidentifikasi penyerang sebagai seorang mantan polisi, yang dikabarkan bunuh diri tak lama usai insiden.

Serangan mengerikan itu kemudian memicu kecaman keras dari sejumlah badan PBB.

Dalam pernyataannya, Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) menyatakan pihaknya mengecam segala bentuk kekerasan terhadap anak-anak, sembari menekankan bahwa "anak-anak tidak boleh menjadi target atau menyaksikan tindak kekerasan di mana pun dan kapan pun."

"UNICEF kemudian menyampaikan rasa belasungkawa yang tulus dan simpati mendalam kepada para keluarga yang kehilangan orang-orang tercinta dan para korban luka. Kami turut berkabung dengan semua warga Thailand dan berharap mereka yang terdampak dapat menerima dukungan yang memadai dan tepat waktu," lanjut pernyataan itu

Badan PBB mengimbau kepada anggota masyarakat dan media agar menahan diri dalam mengunggah atau meneruskan foto dan video terkait insiden itu. 

UNICEF mengingatkan bahwa "hal itu mungkin berdampak negatif lebih lanjut pada anak-anak, keluarga korban, dan orang-orang yang mereka cintai."

Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) turut menyampaikan rasa belasungkawa mendalam kepada para keluarga korban.

"Serangan terhadap sekolah, siswa, dan pendidik adalah serangan terhadap hak atas pendidikan," cuit UNESCO biro Bangkok di Twitter pada Kamis (6/10/22).

"Tidak ada pihak yang boleh menjadi target."

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait