Pengertian Haji Furoda dan Alasan Mengapa Biayanya Mahal
..jpg)
Jakarta - Dalam dua hari terakhir, publik dikejutkan dengan pemulangan sekitar 46 orang calon haji dari Tanah Suci. Sebabnya, puluhan orang itu tidak masuk dalam daftar kuota jamaah haji Indonesia.
Usut punya usut, rupanya 46 orang tersebut merupakan jamaah haji furoda. Mereka bisa berangkat haji tanpa antre karena tidak masuk dalam daftar kuota resmi pemerintah. Namun, seorang jamaah harus membayar mahal untuk haji furoda ini.
Pengertian Haji Furoda
Untuk mengulik lebih dalam pengertian haji furoda, Urbanasia mencoba untuk memaparkannya berdasarkan dokumen Litbang Diklat Kemenag yang berjudul ‘Eksklusif Summary, Penyelenggaraan Haji Non Kuota - Visa Furoda di Masyarakat’.
Dalam dokumen tersebut, haji furoda atau haji mujamalah adalah pelaksanaan haji dengan menggunakan visa yang diperoleh melalui undangan dari Kerajaan Arab Saudi. Visa haji ini tentunya di luar kuota haji jatah pemerintah Indonesia.
Mudahnya, haji furoda merupakan haji nonkuota resmi pemerintah. Haji jalur furoda bisa juga disebut dengan haji mandiri yang dalam pelaksanaannya dikelola oleh travel haji resmi atau bahkan tidak resmi serta yayasan yang memiliki afiliasi dengan Kerajaan Arab Saudi.
Pada prinsipnya, haji furoda ini resmi dan legal dalam perspektif aturan hukum imigrasi Kerajaan Arab Saudi.
Namun, haji furoda menjadi masalah ketika diselewengkan oleh travel haji yang tidak bertanggung jawab. Istilah furoda mereka selewengkan dengan memberikan visa nonhaji kepada calon jamaah untuk berhaji.
Dalam penyelewengan ini, calon jamaah akan diberi visa nonhaji seperti visa kunjungan atau visa kerja. Dengan kondisi tersebut, para jamaah akan menghadapi masalah saat di Saudi, seperti tidak mendapatkan hak-hak sebagai jamaah mulai dari pelayanan, pembinaan, maupun perlindungan.