URtrending

Penuh Dedikasi, Begini Kisah Tim Dokter RSUD Dr. Soetomo Surabaya Melawan COVID-19

Nivita Saldyni, Senin, 6 April 2020 13.43 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Penuh Dedikasi, Begini Kisah Tim Dokter RSUD Dr. Soetomo Surabaya Melawan COVID-19
Image: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melakukan video converence dengan dokter RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Minggu (5/4/2020). (Humas Pemprov Jatim)

Surabaya - Dr. Wahyu, salah seorang dokter spesialis paru di RSUD dr. Soetomo Surabaya baru saja membagikan kisahnya berjuang di garda terdepan melawan COVID-19 kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Minggu (5/4/2020).

Lewat video conference bersama dokter lainnya, dr. Wahyu yang diketahui tengah melaksanakan piket jaga mengatakan bahwa saat ini ia tergabung dalam Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Re-Emerging (PINERE) di RSUD dr. Soetomo Surabaya.

Dalam praktiknya, dr. Wahyu mengatakan ia dibantu oleh dua orang PPDS Paru, PPDS Anestesi, dan lima perawat yang bertugas setiap harinya. Tak dipungkiri, ia pun mengungkapkan kekhawatiran akan tertular COVID-19.

"Saya justru sangat mengkhawatirkan dokter PPDS yang setiap hari secara reguler melakukan kontak langsung dengan pasien positif COVID-19," kata dr. Wahyu yang masih mengenakan APD lengkap.

Sementara itu di RSUD dr. Soetomo sendiri diketahui ada tiga tim medis yang bekerja secara bergantian setiap 12 jam sekali per harinya.

Meski begitu, dr. Wahyu mengatakan bahwa saat ini para tenaga kesehatan di RSUD dr. Soetomo mendapatkan jatah waktu istirahat yang cukup meski harus bekerja dengan ketat.

"Untuk jam kerjanya satu minggu kalau bisa ada penggantinya, karena memang cukup (jumlah tenaga medis)," imbuh dr. Wahyu.

Ia pun menjelaskan bahwa pihak RSUD dr. Soetomo akan selalu memantau para dokter, perawat, dan tenaga medis yang menangani COVID-19 agar selalu terjaga kesehatannya.

"Jika memang ada keluhan dari para tenaga medik yang kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi, maka akan ada pemeriksaan. Minimal untuk screening," paparnya.

Kini RSUD dr. Soetomo tengah merawat 10 pasien COVID-19 dari berbagai daerah. Tiga pasien di antaranya kini dalam kondisi berat dan membutuhkan bantuan alat pernapasan.

"Tiga pasien ini masih harus dibantu dengan alat pernapasan ventilator," katanya.

Sementara tiga pasien lainnya, kondisinya terpantau semakin membaik. Ia pun memastikan ketiga pasien ini sudah bisa pulang dalam waktu dekat untuk selanjutnya melakukan isolasi mandiri. 

"Selain itu, seorang pasien positif COVID-19 pada malam hari ini sudah terkonversi negatif atau sembuh, sehingga sudah diperbolehkan pulang," imbuh dr. Wahyu.

Melihat dan mendengar kerja keras para tenaga medis itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pun mengucapkan terima kasih atas perjuangan mereka.

"Kami semua menyampaikan terima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan baik para dokter, tenaga medis maupun paramedis, dan kepada semua yang sudah memberikan profesionalisme dan dedikasi terbaiknya untuk memberikan layanan merawat pasien baik yang positif COVID-19 maupun yang PDP," kata Khofifah dari Gedung Negara Grahadi kepada para tenaga medis RSUD dr. Soetomo.

Bahkan, sebelumnya Khofifah juga menjamin bahwa Pemprov Jatim akan memberikan reward insentif bagi mereka yang menangani pasien COVID-19. Ia menjanjikan akan memberikan Rp 15 juta per pasien, per bulan kepada tim yang memberikan layanan pada pasien yang rawat inap dan Rp 7 juta per tim, per bulan untuk mereka yang melayani pasien rawat jalan.

Tak cukup sampai di sana, Pemprov Jatim juga telah menyediakan dua hotel yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Jatim yang dijadikan untuk rumah singgah tenaga medis.

"Sementara dua rumah singgah bagi tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 ini masih berada di Kota Surabaya, yaitu Hotel Bekizaar di Jalan Basuki Rahmat dan Hotel Varna di Jalan Tunjungan," kata Khofifah.

Per Senin (6/4/2020) jumlah pasien sembuh di Jatim telah mencapai 38 orang, guys. Jumlah ini menunjukkan bahwa tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Jatim sebesar 20,3 persen.(*)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait