URnews

Penyerangan di Mabes Polri, Pakar: Harus Diungkap Secara Transparan

Nivita Saldyni, Kamis, 1 April 2021 14.57 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Penyerangan di Mabes Polri, Pakar: Harus Diungkap Secara Transparan
Image: Suasana di Gedung Bareskrim Mabes Polri. (Foto: ANTARA/Laily Rahmawaty)

Jakarta - Suparji Ahmad, Pakar Hukum Pidana dari Universitas Al-Azhar Indonesia menilai tindakan polisi menembak mati pelaku penyerangan di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021) sudah tepat agar tak menimbulkan korban. Namun, kasus tetap harus diungkap secara transparan.

Hal ini menurut Suparji perlu dilakukan, mengingat target pelaku adalah kantor Pusat Kepolisian Republik Indonesia. Untuk itu penting untuk mengungkap kasus secara detail dan transparan.

"Kasus itu harus diungkap secara terang benderang, pelaku dan keberadaan atau kepemilikan senjata. Bagaimana pelaku bisa masuk kemudian melepaskan tembakan?" kata Supardi lewat keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (1/4/2021).

"Apakah senjata api atau air gun, perlu dijelaskan lebih detail," sambungnya.

Selain itu, menurutnya perlu ada upaya lebih intensif untuk menyelesaikan akar permasalahan yang menyebabkan terjadi aksi teroris. Apalagi dalam waktu yang berdekatan aksi terorisme terjadi di Makassar dan Jakarta.

"Saya mengutuk dengan keras aksi terorisme. Setelah bom Makassar, kini terjadi penyerangan di Mabes Polri oleh seorang wanita. Semua pihak perlu untuk meningkatkan kewaspadaan. Polri juga harus meningkatkan deteksi dini terhadap terorisme," pungkasnya.

Menurutnya, masyarakat dan aparat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap terorisme. Namun tak boleh sampai berspekulasi berlebihan sehingga menimbulkan kegaduhan.

Seperti yang diberitakan Urbanasia sebelumnya, Mabes Polri telah diserang seseorang tidak dikenal pada Rabu sekitar pukul 16.30 WIB. Polisi mengungkapkan bahwa pelaku adalah ZA (25), warga Ciracas, Jakarta Timur.

Dari hasil profiling lewat akun media sosial ZA, ia diketahui seorang lone wolf yang berideologi ISIS. Bahkan, sebelum melancarkan aksinya, ZA sempat memposting bendera ISIS di akun Instagramnya. Ia bahkan sempat pamit ke keluarga lewat grup WhatsApp dan meninggalkan sebuah surat wasiat yang ditulis untuk anggota keluarganya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait