URedu

Peran Besar Lulusan Vokasi untuk Industri di Indonesia

Nivita Saldyni, Senin, 12 Juli 2021 18.05 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Peran Besar Lulusan Vokasi untuk Industri di Indonesia
Image: Ilustrasi pekerja. (Pexels/Kateryna Babaieva)

Jakarta – Urbanreaders lulusan vokasi? Kalau iya, kamu harus tahu kalau kamu punya peran besar bagi kemajuan industri Indonesia. Apalagi saat ini kebutuhan industri akan lulusan vokasi cukup tinggi, lho!

Seperti yang disampaikan Hadi S. Cokro, Ketua PokJa Vokasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat (Jabar) beberapa waktu lalu. Kepada Urbanasia, Hadi mengatakan lulusan vokasi sangat dibutuhkan oleh industri di Indonesia.

“Jadi memang dari sisi industri, kami membutuhkan sangat banyak lulusan vokasi di berbagai bidang,” kata Hadi saat dihubungi Urbanasia lewat telepon, Kamis (10/6/2021) lalu.

Indonesia sendiri, kata Hadi, penyelenggara pendidikan vokasi ada mulai dari lapis pendidikan menengah hingga pendidikan tinggi. Di lapis pendidikan menengah ada SMK, sedangkan di pendidikan tinggi ada Politeknik serta Sekolah-sekolah Vokasi yang kini disebut Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV). 

Nah, dalam ‘Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kerja Menurut Sektor dan Jabatan tahun 2019-2024’ milik Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) disebutkan bahwa lulusan vokasi telah memiliki porsi pentingnya masing-masing di dunia industri.

Lulusan SMK misalnya diproyeksikan untuk bekerja sebagai tenaga usaha jasa dan jasa penjualan, pekerja pertanian, pekerja kasar dan operator yang membutuhkan keterampilan tertentu. Sementara lulusan diploma lebih banyak bekerja sebagai profesional, tenaga usaha jasa dan usaha penjualan, tenaga tata usaha dan teknisi.

Lalu bagaimana dengan kebutuhan lulusan vokasi di industri? Jika kita melihat hasil riset Kemnaker di tahun 2017 tentang ‘Proyeksi Pasar Kerja Masa Depan Indonesia Rentang Waktu 2017-2030’, secara umum lulusan sarjana memang paling dibutuhkan oleh industri. Namun jangan salah, ternyata kebutuhan industri terhadap lulusan dengan tingkat pendidikan vokasi juga besar loh.

1624067736-ilustrasi-pekerja.-(Freepikproostoleh).jpgSumber: Ilustrasi pekerja. (Freepikproostoleh)

Buktinya, lulusan yang memiliki lisensi keahlian/sertifikasi dan vokasi (D1-D3) ternyata berada di urutan kedua paling dibutuhkan industri setelah sarjana, dengan besaran kebutuhan sekitar 15 persen. Hal ini menunjukkan bahwa peluang lulusan vokasi di industri sangat besar.

Sementara menurut laporan ‘Rencana Tenaga Kerja Nasional Tahun 2020-2024’, adapun proyeksi kebutuhan tenaga kerja bagi lulusan vokasi terus meningkat. Adapun untuk tamatan SMK diproyeksikan kebutuhan tenaga kerja mencapai 21.270.593 orang di tahun 2024 dari sebelumnya 15.918.591 orang di 2020. Sementara untuk tamatan Akademik/Diploma, diproyeksikan ada 4.677.667 orang di 2024 dari yang sebelumnya 3.826.905 orang di 2020. Nah peningkatan jumlah lulusan vokasi ini terjadi untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja terampil di sektor-sektor tertentu, salah satunya industri.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Hadi menilai bahwa kita masih butuh banyak lulusan vokasi yang kompeten dan unggul. Apalagi saat ini muncul bidang-bidang baru yang juga membutuhkan tenaga kerja terampil, seperti mekatronika, robotika, elektronika, otomasi industri, dan banyak lagi lainnya. Untuk itu dibutuhkan juga peningkatan terhadap ekosistem pendidikan vokasi agar kualitas pendidikan dan lulusannya semakin baik dan mampu menjawab tantangan industri.

“Kalau dari jumlah, menurut saya dari SMK sudah cukup, tinggal mutunya (lulusan) ditingkatkan. Nah kalau di PTPPV, sebenarnya masih kurang banyak (jumlah lulusannya). Jadi harus ditingkatkan mutunya dan diperluas jumlahnya,” pungkasnya.

Nah kini pilihan ada di tangan kamu, Urbanreaders. Siapkah kamu menjadi SDM vokasi yang unggul?

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait