URedu

Tantangan Lulusan Vokasi di Dunia Kerja, Ini Komentar Alumni dan Pakar

Nivita Saldyni, Minggu, 11 Juli 2021 20.56 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tantangan Lulusan Vokasi di Dunia Kerja, Ini Komentar Alumni dan Pakar
Image: Vokasi (Foto: vokasi.kemdikbud.go.id)

Jakarta – Bicara soal kemajuan zaman, perkembangan teknologi dan informasi telah membuat kebutuhan perusahaan dan industri terus berubah setiap tahunnya. Termasuk di antaranya, kebutuhan industri akan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan punya kompetensi khusus yang semakin tinggi.

Nah hal ini tak lain dan tak bukan dimiliki oleh para lulusan pendidikan vokasi. Lantas apa tantangan yang akan dihadapi oleh lulusan vokasi? Apa yang perlu dipersiapkan lulusan vokasi agar semakin siap untuk langsung terjun ke dunia industri atau perusahaan?

Nabilla Kusuma Vardhani, Dosen Sekolah Vokasi (SV) Universitas Gadjah Mada (UGM) sekaligus Manajer Pengembangan Kemahasiswaan SV UGM mengatakan, sebenarnya tak ada tantangan khusus bagi lulusan vokasi di dunia kerja. Apalagi pada dasarnya mereka yang memilih pendidikan vokasi akan dibekali keterampilan yang siap diterapkan langsung di dunia kerja. Sehingga menurutnya, tantangan sebenarnya ada pada masing-masing individu lulusan vokasi itu sendiri.

Baca Juga : Banyak Perusahaan Incar Tenaga Kerja Lulusan Vokasi Loh!

“Pada akhirnya tantangannya adalah apakah kita betul-betul bisa berada, bersaing dengan kompetensi dan apa yang kita punya dan pelajari selama di kampus. Pengalaman-pengalaman organisasi, bagaimana cara kita membangun branding diri kita untuk menunjukkan bahwa kita mampu dan bisa di posisi tersebut,” katanya kepada Urbanasia, Senin (14/6/2021).

1626010464-Vokasi.jpegSumber: Lulusan pendidikan vokasi bisa menjadi jawaban dari kebutuhan dunia kerja (Foto: vokasi.kemdikbud.go.id)

Nabilla menyebut lulusan vokasi harusnya percaya diri dan bangga karena mereka sudah dibekali dengan berbagai hal yang dibutuhkan untuk terjun ke dunia kerja selama proses belajar di sekolah maupun kampus. Mulai dari kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan perusahaan, hadirnya organisasi di tingkat kampus untuk mengasah soft skill, hingga dukungan dari sekolah atau kampus vokasi untuk peserta didiknya mengasah kemampuan lewat kompetisi.

“Sehingga pada akhirnya, tantangannya di diri mereka sendiri. Apakah mereka mampu percaya dengan dirinya sendiri. Apakah dia mampu percaya bahwa dia punya kualifikasi yang bagus, dan tentu saja bagaimana cara dia mencari pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi dia, passion dia, sehingga nanti dalam menjalankan pekerjaan dia merasa puas dan tidak merasa keberatan,” pesannya.

Baca Juga : Ketika Sekolah Vokasi Jadi ‘Incaran’ Para Orang Tua

Terbuka lebarnya peluang bekerja di perusahaan atau industri untuk lulusan vokasi ini ternyata dirasakan salah satu Urbanreaders di Surabaya, Fahestin Putri, lulusan D3 Teknik Kimia Industri dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Ia bahkan telah bekerja di beberapa perusahaan selama empat tahun belakangan ini.

“Aku lulus September 2017, Maret 2018 dapat pekerjaan di proyek atau kontraktor. Di sana aku satu satu tahun dan lanjut ke dunia perbankan di bagian marketing sekitar dua tahun. Kemudian aku merasa harus kembali ke jalurku, akhirnya sekarang aku bekerja di industri baja sebagai staff purchasing,” ungkapnya kepada Urbanasia beberapa waktu lalu.

Sebagai lulusan vokasi, Fahestin mengaku tak ada kesulitan berarti selama mencari pekerjaan. Sebab menurutnya peluang untuk lulusan vokasi sangat terbuka lebar, tergantung bagaimana usaha dari masing-masing lulusan dalam memanfaatkan kesempatan yang ada.

“Sejauh aku mencari pekerjaan dan bekerja, aku nggak pernah merasa seperti ‘anak tiri’ karena lulusan vokasi,” katanya.

Baca Juga : Lulusan Vokasi Bisa Jadi Pekerja atau Pengusaha Loh!

“Sebetulnya bukan karena ‘vokasi’-nya, tapi waktu kita sebagai pencari kerja ini mencari kualifikasi yang kadang nggak sesuai sama diri kita. Padahal peluang lulusan vokasi itu sebenarnya besar,” jelasnya lebih lanjut.

Sementara itu, Challida N. Hikmarani, Certified Executive Coach menambahkan teman-teman vokasi tak perlu minder untuk bersaing di dunia kerja. Pasalnya, apapun tingkat pendidikan terakhir kita, jika memang kita memenuhi kebutuhan industri maka pekerjaan tersebut akan kita dapatkan.

“Beberapa lini industri ada perusahaan yang menyatakan mereka tidak butuh gelar melainkan skill. Seperti di dunia IT ada coding dan web development. Bisa jadi memang bukan gelar yang dibutuhkan tapi lebih skill dia (pelamar kerja) mumpuni atau tidak,” kata Challida.

“Jadi (lulusan vokasi) harus keep updated, harus mau terus belajar, dan update dengan industri itu butuh skill set yang seperti apa,” pesannya untuk Urbanreaders, para lulusan vokasi. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait