URtech

Peran Penting Black Box dalam Investigasi Kecelakaan Pesawat

Shelly Lisdya, Kamis, 14 Januari 2021 13.50 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Peran Penting Black Box dalam Investigasi Kecelakaan Pesawat
Image: Peran penting Black Box dalam kecelakaan pesawat. (Ilustrasi/Pixabay)

Jakarta - Baru-baru ini viral di media sosial, seorang pria yang mengatakan jika pencarian Black Box pesawat itu tidak penting.

Dalam video komentar soal jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, pria tersebut mengatakan jika pencarian Black Box jangan jadi prioritas. Melainkan pihak perusahaan harus membuat pesawat seperti boeing agar safety saat pendaratan darurat seperti di air.

"Seharusnya mikir buat pesawat aman buat mendarat di air, bukan mencari black box. Sebetulnya kita ini mau menyelamatkan nyawa atau data? Itu dulu, mikir..mikir," kata pria itu.

Sebenarnya apa sih pentingnya black box?

Melansir spaglaw.com, Black box menjadi kunci utama untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat. Dengan demikian, black box sangat penting untuk ditemukan.

Nantinya, data yang ada di dalam black box akan menghasilkan rekonstruksi video komputer penerbangan dan menggambarkan pesawat sebelum kecelakaan.

Black box dirancang sangat kuat, bahkan bisa menahan guncangan dengan kecepatan 750 kilometer per jam.

Ada dua bagian di dalam black box, yakni Flight Data Recorder (FDR) dan Cookpit Voice Recorder (CVR). 

FDR merupakan rekaman kecepatan, percepatan vertikal, bahan bakar, dan ketinggian pesawat. Sementara CVR merupakan pembicaraan antara pilot dan co-pilot di kokpit selama penerbangan berlangsung.

Kedua bagian tersebut sangat penting untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan pesawat. 

Tak hanya itu, apabila pesawat kecelakaan di laut, ada bagian black box yang tak kalah penting, ialah perangkat Underwater Locator Beacon (ULB). Perangkat ini aktif setelah bersentuhan dengan air hingga dapat mengirimkan sinyal dari kedalaman 14 ribu kilometer.

Setelah black box ditemukan, penyidik kemudian akan membawa ke laboratorium untuk mengunduh data di dalamnya. Mereka kemudian merekontruksi kejadian ulang penyebab kecelakaan pesawat.

Sementara itu, terkait ditemukannya black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Ketua Komite Nasional Keselamaan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono mengatakan, untuk mengetahui penyebab kecelakaan teesebut, pihaknya memerlukan waku lima hari untuk mentransfer data FDR.

"Kami mohon doa dari masyarakat agar pembacaan data FDR yang kami perkirakan memakan waktu dua sampai lima hari dapat berjalan lancar," ujarnya.

Black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 baru saja ditemukan oleh tim penyelam dari TNI Angkatan Laut (AL).

Namun, hingga Kamis (14/1/2021), yang ditemukan hanyalah FDR, sementara black box VCR masih terus dalam pencarian.

"Sementara untuk operasi memang belum selesai. FDR sudah ditemukan dan lansung diberikan kepada KNKT untuk diperiksa. Kami juga meminta kepada tim juga fokus untuk mencari jasad korban dan puing pesawat," ujar Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait