Perbedaan Jika Indonesia Lockdown, Physical Distancing, dan Karantina Wilayah

Jakarta - Wabah virus corona yang makin menjadi di Indonesia membuat pemerintah mencari-cari cara terbaik untuk melawan penyebaran virus asal Wuhan, China ini.
Berbagai kebijakan seperti physical distancing, karantina wilayah, hingga lockdown selalu menjadi pembahasan hangat akhir-akhir ini.
Faisal Basri, misalnya mengusulkan agar pemerintah untuk melaksanakan lockdown. Sebab, menurut ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) ini, lockdown adalah pilihan tepat.
"Lockdown akan membuat penyebaran virus terbatas, mau tidak mau terjadi perlambatan ekonomi, tapi akan recovery cepat," kata Faisal, Jumat lalu.
Namun menurut Menko Polhukam Mahfud MD, kebijakan itu dinilai kurang manusiawi dan tidak efektif. Oleh karenanya, ia mengatakan bahwa pemerintah sedang 'menggodok' Peraturan Pemerintah (PP) sebagai pedoman untuk melaksanakan karantina wilayah yang merujuk pada UU No. 6 Tahun 2018.
Tapi ternyata, Senin (30/3/2020) lalu, Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk memilih kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam percepatan penanganan COVID-19 di Indonesia saat ini guys.
"Kita terapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar, physical distancing dilakukan lebih tegas, disiplin dan lebih efektif lagi," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas, Senin (30/3/2020) lalu.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini diatur dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018 mengenai Kekarantinaan Kesehatan, Pasal 59 yang meliputi peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, dan/atau pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum guys.
Nah untuk tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing kebijakan di atas, yuk simak ulasan berikut ini guys!
Kelebihan dan Kekurangan Lockdown:
+ Masa berlaku jelas
+ Keputusan lockdown biasanya diikuti dengan masa berlaku yang jelas oleh pemerintah. Misalnya saja di Wuhan, China yang dilockdown selama dua bulan, atau India yang memutuskan untuk lockdown selama 21 hari.
+ Pergerakan orang terbatas, penyebaran wabah bisa ditekan
Ketika pemerintah memutuskan untuk melockdown suatu wilayah, maka kamu akan dilarang untuk keluar rumah guys. Pergerakanmu akan dibatasi dan inilah yang akan menekan penyebaran wabah, salah satunya virus corona.
+ Polusi berkurang, kualitas udara membaik
Dengan terbatasnya pergerakan transportasi, khususnya kendaraan bermotor maka polusi udara akan berkurang. Alhasil kualitas udara setempat akan membaik.
- Akses keluar-masuk wilayah terbatas
Jalur-jalur masuk ke wilayah yang dilockdown akan bernar-benar dijaga ketat. Nggak sembarang orang boleh keluar masuk seenaknya, harus ada izinnya. Mau dari jalur darat, laut, ataupun udara sekalipun.
- Moda transportasi umum berhenti beroperasi, kendaraan pribadi dibatasi.
Seperti di China, moda transportasi umum benar-benar mati. Kendaraan pribadi juga sangat amat terbatas, hanya yang mengantongi izin akses yang boleh masuk. Orang-orang yang keluar rumah akan memilih tempat terdekat sehingga bisa dicapai hanya dengan jalan kaki.
- Sekolah dan perkantoran tutup
Seluruh kegiatan yang mengundang orang banyak, seperti kegiatan belajar mengajar bakal ditiadakan. Begitu pula dengan perkantoran yang ikut diliburkan. Kebijakan belajar dan bekerja di rumah pun jadi solusinya.
- Semua toko tutup, kecuali...
Ketetapan lockdown membuat sejumlah toko terpaksa tutup untuk menghindari penyebaran ataupun penularan virus corona. Meski begitu, toko penyedia bahan makanan dan toko farmasi masih tetap buka.
- Tak bisa belanja online
Dengan tutupnya sejumlah toko dan terbatasnya akses jalan, maka belanja online juga nggak akan bisa dilakukan guys. Kamu udah nggak bisa lagi tuh yang namanya shopping meskipun di rumah aja.
- Perekonomian mati, banyak pekerja kehilangan pekerjaan
Akibatnya, perekonomian akan 'mati suri' selama masa lockdown berlangsung. Banyak pekerja yang harus kehilangan pekerjaan sementara dan terancam tak dapat penghasilan.
- Potensi stress tinggi karena terlalu lama di dalam rumah
Melakukan kegiatan yang sama secara terus menerus bisa membuat seseorang bosan. Apalagi kegiatan semakin dibatasi dengan tak diperbolehkannya keluar rumah. Potensi seseorang depresi karena lama terkurung di dalam rumah pun menjadi tinggi.
Kelebihan dan Kekurangan Physical Distancing:
+ Tidak dilarang keluar rumah
Kamu gak akan dilarang untuk keluar rumah ataupun dikenakan sanksi seperti aturan di beberapa negara yang menerapkan lockdown kalau nekat keluar rumah. Kamu hanya dianjurkan untuk melakukan pekerjaan dan belajar dari rumah untuk ikut menekan potensi penyebaran wabah corona.
+ Toko-toko buka, kecuali...
Seluruh toko kelontong, pasar, toko buku, bahkan mall masih dibuka selama ada aturan physical distancing ini. Untuk restoran, biasanya mereka akan menerapkan sistem take away. Toko-toko fashion dan lainnya akan pindah ke online. Sementara itu, tempat-tempat hiburan dan pariwisata yang bisa mengundang orang banyak dan berkerumun itulah yang akan ditutup.
+ Bebas beraktifitas di sekitar rumah
Buat yang hobinya jogging keliling kompleks, kamu masih bisa melakukannya lho. Asal jaga jarak aman dengan orang lain aja ya guys.
+ Moda transportasi umum masih beroperasi, kendaraan pribadi tak dibatasi
Akses kendaraan umum masih terbuka lebar nih, tapi biasanya akan ada penerapan jarak antar satu penumpang dengan penumpang yang lain. Buat kendaraan pribadi juga gak ada aturan tuh gak boleh masuk ataupun keluar. Semua bebas, asal kamu tetap jaga jarak aman.
- Batas waktu yang tak jelas
Penerapan physiscal distancing ini nggak ada batasnya guys, alias akan berlaku sampai kondisi benar-benar dinyatakan aman. Berbeda dengan kebijakan lockdown.
- Kegiatan di tempat umum dan berkerumun dibatasi
Meskipun seluruh toko buka, kamu tetap dianjurkan untuk menjaga jarak satu sama lain guys. Biasanya ada beberapa toko yang membatasi jumlah orang yang berbelanja untuk menghindari penumpukan massa. Pesta dan hajatan juga harus terpaksa ditunda deh.
- Sekolah dan perkantoran tutup sementara
Kegiatan belajar mengajar dan para pekerja kantoran udah mulai diliburkan nih. Kebijakan belajar dan bekerja di rumah pun jadi solusi di saat pemerintah menganjurkan untuk melakukan physical distancing. Ini pun akan dibuka kembali sampai kondisi aman.
- Perekonomian akan turun, banyak pekerja harian terdampak
Physical distancing juga membuat perekonomian mulai menurun. Banyak pekerja harian yang mengeluh karena pendapatan menurun, seperti driver ojek online hingga pedagang kaki lima. Tutupnya beberapa sektor usaha juga membuat pekerja di lini bawah, seperti satpam misalnya jadi kehilangan pekerjaan untuk sementara.
Kelebihan dan Kekurangan Karantina Wilayah:
+ Masa berlaku jelas
Seperti halnya lockdown, masa karantina wilayah juga jelas. Durasi masa karantina biasanya dilakukan selama 2 kali masa inkubasi yang satu kali inkubasi berkisar 3-7 hari. Tapi ada juga yang mencapai 14-20 hari, tergantung kondisi daruratnya.
+ Akses jalur distribusi bahan pokok terbuka lebar
Seperti apa kata Menko Polhukam Mahfud MD, jika terjadi karantina wilayah, jalur lalu lintas untuk mobil atau kapal yang membawa bahan pokok akan dibuka lebar, sehingga kita tidak perlu takut akan kekurangan bahan pokok.
Begitu pun dengan toko hingga pasar swalayan yang menyediakan kebutuhan sehari-hari yang tak boleh ditutup.
+ Boleh keluar rumah, asal…
Kamu tetap dianjurkan untuk berada di rumah, tapi juga tak dilarang keluar rumah. Kamu akan diperbolehkan untuk keluar jika ada keperluan mendesak, seperti ke swalayan atau rumah sakit.
- Moda tranportasi umum mulai dibatasi
Seluruh penyedia jasa transportasi umum mulai dibatasi. Hal ini untuk menekan dan mencegah terjadinya ledakan arus pulang-pergi, khususnya saat momen momen tertentu seperti halnya lebaran.
- Akses kendaraan terbatas
Nggak sembarang orang bisa masuk atau keluar dari suatu wilayah yang sedang di karantina. Penjagaan ketat akan dilakukan untuk menyaring masuk dan keluarnya orang dari wilayah yang dikarantina. Misalnya jika Surabaya di karantina, maka hanya warga dengan KTP atau kendaraan berplat Surabaya yang boleh masuk kawasan Surabaya.
- Hanya toko bahan makanan dan pasar swalayan yang tetap buka
Tak ada toko yang buka, kecuali toko penyedia bahan makanan dan pasar swalayan yang diperbolehkan buka dan bisa dikunjungi. Selebihnya, toko-toko lain akan ditutup.
- Terancam tak bisa belanja online
Karena pembatasan kendaraan dan arus keluar-masuk yang makin ketat, distribusi barang jadi terganggu. Bisa jadi kamu nggak akan bisa melakukan belanja online. Kalau pun bisa, mungkin hanya sebatas di dalam wilayah aja guys.
- Sekolah dan perkantoran ditutup sementara
Sama dengan dua keputusan lainnya, sekolah dan perkantoran juga akan diliburkan untuk menekan penyebaran virus corona. Sehingga pelajar dan pekerja akan diimbau untuk belajar dan bekerja dari rumah.
- Akan terjadi krisi ekonomi
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad menyebut Indonesia akan kehilangan empat persen pertumbuhan ekonomi nasional jika keputusan ini dijalankan. Kita akan mengalami krisis ekonomi, pertumbuhan han ekonomi akan drop di bawah empat persen bahkan lebih buruk. Banyak yang akan kehilangan pekerjaan untuk sementara, khususnya para pekerja harian.