URtrending

Percepat Angka Positif COVID-19 di Jatim Turun, Doni: Donor Plasma Darah Yuk!

Nivita Saldyni, Selasa, 2 Juni 2020 19.41 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Percepat Angka Positif COVID-19 di Jatim Turun, Doni: Donor Plasma Darah Yuk!
Image: Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pusat, Doni Monardo di Gedung Negara Grahadi, Selasa (2/6/2020). (Humas Pemprov Jatim)

Surabaya - Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pusat, Doni Monardo mengimbau ratusan pasien COVID-19 Jatim yang telah sembuh untuk bersedia mendonorkan plasma darahnya.

Cara ini dilakukan untuk membantu percepatan pengananan di Jatim yang kasus positifnya kian hari terus meningkat, guys.

Hal ini disampaikan Doni dalam kunjungannya bersama Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto ke Gedung Negara Grahadi di Kota Surabaya, Selasa (2/6/2020).

"Hari ini kami dapat catatan ada 654 pasien positif yang telah sembuh (di Jatim). Kami mengimbau pasien yang sudah sembuh ini bersedia menyumbangkan plasmanya, darah yang diambil dari tubuh melalui sebuah sistem untuk metode plasma konvalesen," kata Doni di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Nah buat Urbanreaders yang belum tau, terapi plasma darah ini dikembangkan sendiri oleh Palang Merah Indonesia (PMI) bersama dengan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Terapi ini dilakukan dengan cara mengambil plasma darah pengidap virus corona yang terlah terkonversi negatif alias sembuh. 

Permintaan ini ia sampaikan dengan melihat keberhasilan terapi plasma darah yang telah dilakukan kepada beberapa pasien. Bahkan ia mengklaim pasien yang menjalani terapi ini bisa sembuh total.

"Dari pengalaman sebelumnya, pasien yang dapat terapi plasma ini alhamdulillah sembuh total," katanya.

Untuk itu, dalam kunjungannya kali ini, BNPB dan Kemenkes turut membawa 21 pack plasma konvalesen khusus untuk penanganan COVID-19 di Jatim.

"Hari ini juga Pak Menteri Kesehatan menyerahkan 21 pack plasma konvalesen yang nantinya akan diberikan ke rumah sakit untuk membantu merawat pasien dalam kondisi berat dan sangat berat," imbuhnya.

Menurutnya, ini merupakan langkah tepat sebagai upaya menekan dan memutus rantai penyebaran COVID-19 daripada harus menunggu obat mujarab yang diakui secara global untuk mengobati pasien COVID-19.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait