Perdana! Ratusan Umat Muslim Salat Tarawih di Times Square New York

Jakarta - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, ratusan umat Muslim menggelar Salat Tarawih berjamaah di jalan raya Times Square, New York City, Amerika Serikat.

Jalanan Times Square yang ikonik dengan berbagai billboard megah itu pun dipadati umat Muslim. Banyak orang yang lalu lalang di sekitarnya turut mengabadikan momen langka itu hingga viral di media sosial.

Terdengar lantunan ayat suci al Quran dan ceramah dari imam yang memimpin jalannya Salat Tarawih. Para jamaah pun membawa sajadah masing-masing dan terlihat khusyuk menjalankan ibadah Tarawih.

Acara tersebut diselenggarakan untuk menyambut Ramadan yang jatuh pada Minggu, (3/4/22). Penyelenggara acara tersebut, SQ mengatakan, Salat Tarawih perdana di Times Square itu untuk memperkenalkan kedamaian Islam pada dunia.

"Kami di sini untuk menjelaskan agama kami kepada semua orang yang tidak tahu apa itu Islam. Islam adalah agama damai," kata SQ dikutip Urbanasia dari CBS News, Senin, (4/4/22).

Lebih lanjut, SQ menyayangkan bahwa selama ini masih ada banyak pihak yang berusaha memecah belah kerukunan antarumat beragama.

Terlebih, ia menilai adanya stigma bahwa agama Islam dicap sebagai teroris, terutama di kalangan masyarakat AS sehingga menimbulkan prasangka buruk, ketakutan, dan kebencian terhadap umat Islam atau disebut Islamophobia.

"Ada banyak kesalahpahaman tentang Islam. Ada orang gila di semua budaya, semua agama, dan kelompok kecil, dan orang itu tidak mewakili mayoritas. Kami didorong untuk berdoa, berpuasa, melakukan perbuatan baik, dan bersedekah," tutur SQ.

"Kita semua bersatu dan terhubung bersama. Orang-orang harus berhenti mencoba memecah belah umat Kristen dan Muslim dan Yahudi dan semua orang. Itu harus dihentikan," tegasnya.

Acara Salat Tarawih berjamaah di Times Square New York itu pun diakhiri dengan membagikan 1.500 porsi makanan gratis untuk seluruh masyarakat AS.

"Bagi umat Islam, puasa bukan hanya sekedar agar kita mengerti bagaimana perasaan orang-orang yang rawan pangan. Hal ini sebenarnya kita lakukan agar kita bisa lebih dekat kepada pencipta kita, Tuhan kita, Allah," pungkasnya.