Permudah Data Vaksinasi, Pemkot Surabaya Siapkan Aplikasi Khusus

Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus bersiap diri pelaksanaan vaksinasi COVID-19, salah satunya dengan menyiapkan aplikasi khusus untuk pencatatan vaksinasi COVID-19 nih guys.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya, M Fikser mengatakan, aplikasi ini bertujuan untuk mempermudah proses pekerjaan petugas di lapangan. Sehingga harapannya, pendataan vaksinasi bisa lebih tertata dan warga penerima vaksin itu dapat tersisir dengan baik.

"Supaya rapi dalam pendataan bagi penerima vaksin, dengan harapan semua bisa tersisir dengan baik. Karena tidak bisa kami secara manual, harus by sistem," kata Fikser dikutip dari keterangan resminya, Kamis (7/1/2021).

Nah aplikasi yang tengah ditancang itu nantinya bakal dilengkapi dengan data penerima vaksin yang terkoneksi dengan database kependudukan, by name and by address.

Lewat aplikasi itu juga nantinya warga bisa tahu kelompok mana saja yang menjadi prioritas awal penerima vaksin COVID-19 di Kota Pahlawan.

"Jangan sampai juga orang itu belum divaksin dibilang sudah vaksin, atau dia sudah divaksin tapi dibilang belum. Makanya kami siapkan aplikasi ini untuk mempermudah petugas," jelasnya.

Menurutnya, keberadaan aplikasi ini sangat penting. Apalagi Kota Surabaya dihuni sekitar 3,3 juta penduduk, guys. Sehingga aplikasi ini akan mempermudah dan mempercepat proses pekerjaan tenaga vaksinator.

"Jadi misal dia (penerima vaksin), untuk vaksinasi berikutnya dia sudah ada (jadwalnya). Nah seperti ini kan harus by sistem," imbuhnya.

Aplikasi serupa sebenarnya sudah diterapkan di Surabaya loh. Pemkot menggunakannya untuk pendataan kasus COVID-19, mulai dari pendataan pasien konfirmasi COVID-19 sampai yang sudah sembuh. Bahkan, di aplikasi tersebut kita juga bisa tahu siapa saja warga yang pernah kontak erat dengan pasien.

"Selama ini seperti yang sudah kita lakukan seperti pada data COVID-19," ungkap Fikser.

Kini, aplikasi pendataan vaksinasi COVID-19 milik Pemkot Surabaya itu masih belum selesai guys. Namun Fikser memastikan, aplikasi itu bakal siap digunakan saat proses vaksinasi di Surabaya mulai berjalan. 

"Kami siap ketika nanti vaksin itu didistribusikan dan dilakukan proses vaksiniasi di Surabaya, maka aplikasi ini sudah bisa berjalan," tutupnya.