URnews

Pertajam Pendeteksian, Peneliti UGM Perbarui Teknologi GeNose C19

Nivita Saldyni, Senin, 24 Mei 2021 12.17 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pertajam Pendeteksian, Peneliti UGM Perbarui Teknologi GeNose C19
Image: Tim inventor GeNose C19 menggelar jumpa pers di Kampus UGM, Minggu (23/5/2021). (Dok. Humas UGM)

Yogyakarta - Tim peneliti dan pengembang GeNose C19 baru saja memperbarui teknologi yang digunakan pada alat deteksi COVID-19 buatannya, GeNose C19. Pembaruan ini diklaim mampu mempertajam kemampuan GeNose C19 untuk skrining dan diagnostik COVID-19, serta mengantisipasi varian-varian baru virus SARS-CoV-2 yang muncul.

Perwakilan tim inventor GeNose C19 Dian Kesumapramudya Nurputra mengatakan, sejak mengantongi izin edar pada Desember 2020, ada beberapa pembaharuan pada alat deteksi COVID-19 satu ini terkait dengan proses pengembangan dan penelitian yang terus dilakukan. Salah satunya adalah pembaharuan pada perangkat lunak kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI) yang digunakan.

Jika versi sebelumnya GeNose C19 menggunakan AI versi 1.3.2 build 5, kini tim inventor menggunakan versi 1.3.2 build 6. Pembaharuan ini berpengaruh pada sisi interface yang lebih user friendly, basis data yang lebih besar, dan fitur pembacaan kurva secara manual.

“Pembaharuan ini untuk menanggapi berbagai macam permintaan dari dokter, tenaga kesehatan, dan pengguna yang ingin mempelajari bentuk-bentuk kurva hasil pembacaan alat GeNose C19 dan menunjukkan bagaimana sebenarnya kurva pasien yang positif dan negatif,” jelas Dian saat menggelar konferensi pers di Yogyakarta, Minggu (23/5/2021).

Nah update AI ini, kata Dian dapat meningkatkan akurasi GeNose C19. Pembaruan ini juga diklaim bisa mengantisipasi varian-varian baru virus SARS-CoV-2 yang muncul loh.

“Varian D64G sudah masuk ke database yang sekarang dan kami akan terus melakukan pembaharuan secara rutin dan berkala sehingga akan lebih aware di lapangan,” katanya.

Adapun akses  basis data varian baru virus ini diakuinya didapatkan dari rumah sakit yang merawat pasien dengan varian baru. Hal ini membuat tim peneliti mampu mendapatkan sampel napas untuk memperbarui kecerdasan buatan GeNose C19.

“Kecerdasan buatan GeNose C19 versi terbaru juga menyediakan indikator bagi operator untuk menerapkan SOP secara tepat agar pembacaan kurva lebih akurat dan mudah,” jelasnya.

Nah standard operational producer (SOP) kini jadi lebih ringkas dan sederhana untuk operator. SOP operator GeNose kini terdiri dari dua halaman yang meliputi tahap persiapan alat, pengambilan sampel, hingga pengelolaan limbah GeNose C19.

"Dengan mekanisme tersebut, operator alat GeNose C19 bisa mempersiapkan kondisi lingkungan sebelum pengambilan sampel napas," pungkas Dian.

Nantinya tim akan melakukan uji validitas eksternal dengan memberikan pelatihan dan mengirim mesin GeNose C19 versi terbaru ke setiap institusi yang telah menggunakan alat tersebut. Tujuannya untuk mengevaluasi validasi dan akurasi alat sehingga dapat memberikan jaminan kepastian dalam penggunaan GeNose C19.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait