URtrending

Pesan dari Pasien Positif COVID-19 yang Berhasil Sembuh Pertama di Kota Malang

Nunung Nasikhah, Minggu, 5 April 2020 11.09 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pesan dari Pasien Positif COVID-19 yang Berhasil Sembuh Pertama di Kota Malang
Image: Foto Rhesa. Sumber: Humas UB

Malang – Perjuangan panjang Rhesa Haryo Wicaksono, mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) yang berhasil sembuh dari coronavirus disease (COVID-19) menjadi inspirasi tersendiri bagi masyarakat Indonesia, khususnya warga Malang.

Sebagai pasien positif COVID-19 pertama di Kota Malang, Rhesa juga berhasil menjadi pasien pertama yang sembuh dari pandemic tersebut.

Mahasiswa yang tengah menjalani pembuatan skripsi tersebut telah dinyatakan sembuh total dari COVID-19 dan diperbolehkan pulang pada 21 Maret lalu.

Resha juga menitipkan pesan bagi mereka yang saat ini tengah berjuang melawan virus corona. Ia meminta mereka untuk terus positive thinking. Terlebih menurutnya, mindset sembuh adalah salah satu hal penting yang membuat Resha berhasil mengalahkan virus tersebut.

"Kalau misalnya memang belum tahu penyakitnya apa, lebih baik enggak usah dikasih tahu biar dia tenang. Tapi kalau memang sudah telanjur tahu, pas di ruang isolasi ya pikirannya jangan mikir dijauhin masyarakat atau tetangga. Lebih baik mikirnya cepat sembuh aja,” tegas Resha.

"Pesannya lagi makan yang banyak," sambungnya.

Ia juga tak lupa menitipkan pesan untuk masyarakat resah karena virus ini. Ia menyarankan untuk tetap mengikuti anjuran pemerintah seperti menerapkan physical distancing hingga menjaga daya tahan tubuh.

"Kalau misalnya takut terjangkit paling gampang sebenarnya ikuti anjuran pemerintah. Jadi tetap social distancing, jangan nongkrong dulu, insya Allah enggak kena," tandasnya.

"Tapi kalau misalnya memang dituntut harus keluar (rumah) karena pekerjaan ya nggak apa-apa. Cuma tetap diperhatikan protokol kesehatannya kayak gimana," lanjutnya.

Resha sendiri saat ini juga aktif memberikan edukasi dengan menceritakan pengalamannya selama menjadi pasien positif COVID-19. Ia banyak bercerita tentang bagaimana virus corona, dan hal hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama sakit.

Ia juga menegaskan bahwa COVID-19 bukan penyakit aib namun sebuah wabah yang semua orang bisa kena.

Oleh karenanya, ia berpesan kepada pasien dalam pengawasan (PDP), suspect, dan bahkan yang dinyatakan positif untuk tidak panik dan jangan terlalu memikirkan pandangan masyarakat.

Ia juga menegaskan bahwa virus bisa dilawan tubuh. Sementara obat-obatan sifatnya hanya membantu meredakan gejalanya saja.

"Perbanyak doa. Ini adalah momen yang sangat tepat untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan," tegasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait