URtrending

Pesan Ganjar dan Dokter Tirta soal Korban Ketidakjujuran Pasien COVID-19

Nivita Saldyni, Sabtu, 18 April 2020 14.10 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pesan Ganjar dan Dokter Tirta soal Korban Ketidakjujuran Pasien COVID-19
Image: Dokter Tirta Mandira Hudhi bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Wisma Perdamaian, Kota Semarang, Jumat (17/4/2020). (Instagram @dr.tirta)

Semarang - Kasus 46 orang tenaga medis dari RS dr. Kariadi Semarang tampaknya menjadi tamparan hebat bagi Indonesia di kala menghadapi pandemi corona. Dari kejadian ini, menunjukkan bahwa ketidakjujuran bisa membahayakan orang di sekitar kita.

Hal ini disampaikan oleh dokter Tirta Mandira Hudhi dan juga Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat berada di Wisma Perdamaian, Kota Semarang, Jumat (17/4/2020) lalu.

"Hal yang paling bahaya dari COVID-19 itu sebenarnya OTG (orang tanpa gejala), yaitu seseorang yang gak ada gejala tapi bisa terinfeksi COVID-19. Nah orang ini tuh harus jujur," kata dokter Tirta kepada wartawan.

Kejujuran yang dimaksud influencer ini pun cukup mudah. Pasien hanya diminta untuk jujur tentang riwayat kontaknya, dari daerah mana mereka berasal, apakah ada gejala klinis yang dirasakan, dan apakah ada keluarga yang terpapar virus corona.

"Jujurnya simple, riwayat kontak nggak, dari daerah red zone nggak, kalau gejala sakit ngomong, keluarganya ada (yang terjangkit) ngomong. Ini nggak akan diapa-apain. Kalau kalian nggak jujur, itu yang bahaya sekitar kalian dan tenaga medis. Jadi tolong jujur, kalo enggak negaranya hancur," pungkasnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ganjar. Menurutnya kesadaran untuk membangun kejujuran antara pasien dan tenaga medis harus ditingkatkan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.

"Ya, sekarang edukasi kita musti ditambah. Ternyata ketidakjujuran bisa membawa bencana. Maka siapapun pasien yang pernah berasal dari daerah zona merah, atau ditanya oleh dokter pengalamannya atau perjalanannya, tolong berikan informasi ini dengan baik. Karena ini akan bisa membahayakan perawat atau sang dokter. Dan kejadian itu sudah terjadi. Maka mudah-mudahan semua bisa memahami soal ini," pesan Ganjar.

Ganjar pun kembali mengimbau warga Jawa Tengah agar patuh anjuran pemerintah dan bersama-sama bergotong royong melawan COVID-19.

"Mulai malam nanti saya peringatkan agar yang nongkrong di kafe, di rumah saja. Enggak usah nongkrong. Bawa pulang saja di rumah," imbuhnya.

Sementara itu, dalam pertemuannya kali ini, dokter Tirta juga memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Dengan menggandeng BNPB, Junior Doctor Network (JDN), kurir kebaikan, dan millenial fest, dokter Tirta memberikan bantuan sejumlah sekitar 800 unit coverall hazmat, 15 boks masker N95, 2 karton surgical mask, 100 buah kacamata google dan juga vitamin untuk para tenaga medis di Jawa Tengah.

Selain itu, ia bersama tim juga ikut membagikan 1.000 masker kain gratis kepada warga Semarang sambil memberi edukasi di tempat-tempat nongkrong dan juga jalanan agar masyarakat tidak mudik, rajin pakai masker, dan jaga kebersihan. 

"Buat temen-temen langsung dipatuhi, disiplin individu dan disiplin kolektif," pesannya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait