URstyle

Pesan WHO ke Anak Muda: Kalian Tidak Kebal Virus Covid-19

Nunung Nasikhah, Minggu, 22 Maret 2020 15.11 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pesan WHO ke Anak Muda: Kalian Tidak Kebal Virus Covid-19
Image: Ilustrasi anak muda. (unsplash)

Jakarta – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Ghebreyesus mengingatkan para anak muda bahwa virus corona (COVID-19) tak hanya menyerang para orang tua, namun juga anak muda.

Melalui akun twitternya, WHO menyampaikan pesan ke anak-anak muda bahwa mereka tidak kebal terhadap virus corona.

"Saya ingin menyampaikan pesan ke anak-anak muda: kalian tidak kebal (virus, red). Virus ini dapat membuat anda dirawat di rumah sakit selama berminggu-minggu, bahkan membuat anda meninggal dunia," kata Tedros Ghebreyesus dalam pengarahan di Markas WHO, Jenewa, Swiss yang diposting di akun twitter resmi WHO.

Ghebreyesus menegaskan bahwa berdiam diri di dalam rumah tetap jadi pilihan paling bijak untuk seluruh warga dunia, termasuk para anak muda meskipun tidak sakit.

"Walaupun anda tidak sakit, pilihan yang kalian buat, keputusan untuk ke luar (rumah, red) atau tidak dapat membuat perbedaan bagi situasi hidup dan mati orang lain," ujar Ghebreyesus.

"Saya bersyukur banyak anak muda yang menyebarkan informasi (tentang COVID-19), bukan virus," lanjutnya.

Menurutnya, penanggulangan COVID-19 tidak cukup hanya membutuhkan solidaritas antar negara. Namun juga membutuhkan kerja sama antar kelompok umur.

Hal ini karena COVID-19 mampu menyerang seluruh kelompok umur. Meski tidak dipungkiri tingkat kematian tertinggi masih ditemukan pada pasien berusia lebih dari 80 tahu.

Mengutip informasi dari Antara (22/3/2020), berdasarkan analisis Worldometers, laman penyedia informasi statistik independen, tingkat kematian pasien terjangkit virus corona yang berusia 80 tahun berada di angka 21,9 persen.

Sementara untuk pasien berusia 70-79 tahun, tingkat kematiannya mencapai 8 persen, usia 60-69 tahun 3,6 persen, pasien berusia 50-59 tahun 1,3 persen, pasien 30-39 tahun 0,2 persen, pasien berusia 20-29 tahun 0,2 persen, pasien berusia 10-19 tahun 0,2 persen dan pasien berusia 0-9 tahun nihil atau 0 persen.

Meski demikian, tingkat kematian tersebut merupakan angka probabilitas yang masih dapat berubah sewaktu-waktu seiring perkembangan jumlah penderita dan kasus kematian dari negara-negara yang terdampak COVID-19.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait