URnews

Pesanan Nggak Sesuai, Pria Ini Paksa Kembalikan Barang ke Kurir

Shelly Lisdya, Kamis, 20 Mei 2021 10.12 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pesanan Nggak Sesuai, Pria Ini Paksa Kembalikan Barang ke Kurir
Image: Seorang pria yang menolak paketnya dan mengembalikan ke kurir. (Facebook Eris Riswandi)

Jakarta - Aksi pembeli yang memprotes barang kepada kurir kembali terulang dan viral di media sosial. Dalam video tersebut terlihat, seorang pria memaksa kurir untuk mengembalikan barang yang ia beli melalui sistem Cash On Delivery (COD).

Dalam unggahan yang dibagikan pengguna Facebook Eris Riswandi, pria yang memakai rompi hitam terus memaksa sang kurir.

Kurir tersebut berusaha menjelaskan terkait dengan prosedur yang harus dilakukan apabila mengembalikan barang yang tidak sesuai ke penjual.

Bukannya memperhatikan, pria tersebut malah tetap menolak dan memaksa kurir untuk mengembalikan barang. Bahkan, pria tersebut juga mengancam kurir untuk mengganti barang tersebut.

"Kasih kembali atau ganti sekarang," katanya sembari membawa paket tersebut, seperti dikutip Urbanasia, Kamis (20/5/2021).

Dalam caption yang dituliskan Eris Riswandi, ia menuliskan tata cara menolak atau mengembalikan barang. 

"Tata cara menolak atau mengembalikan barang. Jika barang yang diterima tidak sesuai, komplain melalui aplikasi dimana kalian membeli barang, tunggu konfirmasi pihak-pihak terkait (nggak bisa ditolak toko), biasanya kalau barang tidak sesuai pihak aplikasi mewajibkan toko menerima komplain (gak ada tombol tolak). Setelah itu kirim barang via kurir yang disediakan, sekarang pengembalian barang gratis kok. Lalu kirim balik barangnya dan tunggu barang sampai di pihak seller. Setelah itu baru uang akan dikembalikan ke kita," tulis Eris Riswandi.

"Kalau nge cancelnya ke kurir, maka si kurir yang harus ganti barang tersebut, artinya kalau kalian mengembalikan barang ke kurir, itu dipaksa kurir beli barangnya oleh kita. Iya kalau 1 barang, kalau sebulan ada 100 barang apa kabar?" tutup Eris Riswandi. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait