URnews

Pidato Jokowi Promosikan Kuliner Lokal Bipang Ambawang Banjir Kritik

Eronika Dwi, Minggu, 9 Mei 2021 13.38 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pidato Jokowi Promosikan Kuliner Lokal Bipang Ambawang Banjir Kritik
Image: Presiden Jokowi memberikan keterangan pers, Selasa (2/3/2021). (YouTube Sekretariat Presiden)

Jakarta - Potongan video pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini ramai diperbincangkan di media sosial dan bahkan sempat menjadi trending topic di Twitter pada Sabtu (8/5/2021).

Hal tersebut lantaran salah satu kuliner rekomendasi Jokowi dalam pidato yang diunggah di akun YouTube Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada 5 Mei 2021.

Video tersebut bertajuk '05.05 Hari Bangga Buatan Indonesia', yang mana konteksnya adalah mengajak masyarakat berbelanja kuliner secara online di peringatan Hari Bangga Buatan Indonesia (BBI).

Awalnya, Jokowi mengingatkan bahwa saat ini pemerintah melarang mudik Lebaran demi keselamatan warga dari penyebaran virus corona (COVID-19).

"Sebentar lagi Lebaran. Namun karena masih dalam suasana pandemi, pemerintah melarang mudik untuk keselamatan kita bersama," kata Jokowi, dikutip, Minggu (9/5/2021).

Jokowi lantas menghimbau masyarakat untuk memesan kuliner khas daerah secara daring. Dan, salah satu yang disebut Jokowi adalah bipang Ambawang, yang merupakan babi panggang khas Kalimantan Barat.

"Yang rindu makan gudeg Yogya, bandeng Semarang, siomay Bandung, pempek Palembang, bipang Ambawang dari Kalimantan, dan lain-lainnya tinggal pesan. Dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," ujar Jokowi.

Banjir Kritikan

1620541833-Jokowi.pngSumber: Pidato Jokowi '05.05 Hari Bangga Buatan Indonesia'. (YouTube Kementerian Perdagangan)

Seketika, pidato Jokowi pun dibanjiri berbagai kritikan netizen. Banyak netizen yang menilai bahwa bipang Ambawang tak layak dipromosikan pada momen Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Pasalnya, bipang Ambawang atau babi panggang merupakan makanan yang haram dikonsumsi oleh umat muslim.

"Assalamu’alaikum Pak @jokowi, mhn diklarifikasi ttg oleh2 lebaran Bipang Ambawang karena itu adlh babi panggang yg jelas haram bagi muslim, apa lagi ini Idul Fitri hari raya ummat Islam, tdk elok rasanya. Apakah ini disengaja, atau karena bapak tdk tau? Tks atas jawabannya," tulis seorang netizen.

"Waduh siapa sih yang bikin narasi untuk oleh² mudik "Bipang Ambawang" ? Gila ente bro, kepala negara Lo buat promosi kuliner "Babi Panggang" dalam suasana mudik lebaran," cuit netizen lainnya.

"Astaghfirullah.... BIPANG AMBAWANG....itu khan artinya babi panggang ambawang...muslim kah dia sesungguhnya," timpal netizen lagi.

Klarifikasi dari Menteri Perdagangan

1620541388-Menteri-Perdagangan.pngSumber: Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. (YouTube Kementerian Perdagangan)

Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, pun memberikan klarifikasi.

"Kita harus melihat dalam konteks keseluruhan pernyataan Bapak Presiden yang mengajak masyarakat Indonesia untuk mencintai dan membeli produk lokal," jelas Lutfi yang dikutip dari YouTube Kementerian Perdagangan.

Menurutnya, kuliner khas daerah yang disebut Presiden Jokowi dalam video tersebut bertujuan untuk mempromosikan kuliner nusantara yang memang sangat beragam.

"Jadi sekali lagi kuliner khas daerah yang disebut Bapak Presiden dalam video tersebut untuk mempromosikan kuliner nusantara yang memang sangat beragam. Tentu kuliner tersebut dikonsumsi, disukai, dan dicintai oleh berbagai kelompok masyarakat yang juga beragam," jelasnya. 

Lutfi juga meminta maaf dan memastikan bahwa tidak ada maksud di luar konteks dari pidato yang disampaikan Jokowi tersebut.

"Tidak ada maksud apapun dari pernyataan Bapak Presiden. Kami mohon maaf sebesar-besarnya jika terjadi kesalahpahaman. Karena, niat kami hanya ingin kita semua bangga terhadap produksi dalam negeri, termasuk berbagai kuliner khas daerah dan menghargai keberagaman bangsa kita," tutup Lutfi.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait