URnews

PLTSa Benowo di Surabaya Bakal Segera Beroperasi

Nivita Saldyni, Kamis, 13 Agustus 2020 18.53 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
PLTSa Benowo di Surabaya Bakal Segera Beroperasi
Image: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat meninjau PLTSa Benowo, Rabu (12/8/2020) lalu. (Humas Pemkot Surabaya)

Surabaya - Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) terbesar dan pertama di Indonesia ada di Kota Surabaya loh. PLTSa yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo ini kabarnya akan segera beroperasi.

Nah, PLTSa hasil kerjasama antara Pemkot Surabaya dengan PT Sumber Organik (SO) ini dikembangkan dengan teknologi Gasifikasi Power Plant, sehingga mampu menghasilkan listrik 12 megawatt dari pengolahan 1.000 ton sampah per hari guys.

Deputy General Manager Business Unit PT Sumber Organik (SO), Hari Sunjayana mengungkapkan pihaknya mulai melakukan tahapan persiapan commissioning atau pengujian yang akan berlangsung bulan ini.

Rencananya, pertengahan Agustus 2020 akan ada tim ahli datang ke Surabaya untuk meninjau pengujian PLTSa di Benowo tersebut.

"Ini sudah kami persiapan untuk komisioning. Mulai bulan Agustus ini ahli sudah akan mulai datang," katanya dikutip dari keterangan resmi Humas Pemkot Surabaya, Kamis (13/8/2020).

Kabar ini pun dibenarkan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Risma mengatakan, pembangunan fisik PLTSa Benowo telah rampung 100 persen. Namun pengoperasian belum bisa dimulai karena masih menunggu ahli dari Cina.

"Dia (ahli) sebenarnya sudah (datang) bulan Februari. Karena ada COVID-19, jadi tidak bisa ke sini. Rencana tanggal 18 (Agustus) dia berangkat dari Beijing untuk ke sini. Kalau itu sudah selesai sudah bisa dioperasionalkan," kata Risma saat meninjau lokasi pada Rabu (12/08/2020) lalu.

Nah, kalau PLTSa ini sudah beroperasi, maka artinya akan ada 1.000 ton sampah per hari akan berkurang di Kota Pahlawan ini guys.

Rencananya, Risma akan menjual 9 dari 12 megawatt yang dihasilkan PLTSa Benowo ke PLN. Sementar sisanya, 2 megawatt akan dikonsumsi untuk kebutuhan operasional PT SO dan 1 megawatt redundant.

"Jadi 2 megawatt untuk konsumsi mereka (PT SO). Kan mereka juga butuh operasional. Nah, sisanya yang 9 megawatt itu dijual ke PLN dan masih ada redundant 1 megawatt," pungkasnya.

Sebelumnya,Risma juga mengaku telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas kesiapan operasional PLTSa Benowo. Bak gayung bersambut, Jokowi menyatakan siap membantu Pemkot untuk tipping fee.

"Alhamdulillah kami juga akan dibantu Pemerintah Pusat untuk tipping fee. Jadi kemarin kami sampaikan ke Pak Presiden, kami akan dibantu 30 persen," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait