URnews

Polda Jatim Siap Tindaklanjuti Kasus Penjemputan Paksa Jenazah Driver Ojol Positif COVID-19

Kintan Lestari, Kamis, 11 Juni 2020 13.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Polda Jatim Siap Tindaklanjuti Kasus Penjemputan Paksa Jenazah Driver Ojol Positif COVID-19
Image: Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko. (Nivita Saldyni/Urbanasia)

Surabaya - Aksi solidaritas sejumlah driver ojek online (ojol) di Kota Surabaya yang menjemput paksa rekannya, DAW (39) yang meninggal di RSUD Dr. Soetomo akibat COVID-19, Minggu (7/6/2020) malam tampaknya berbuntut panjang. 

Pasalnya, Kepolisian Daerah Jawa Timur akan bertindak untuk menindaklanjuti kasus ini.

"Kami harus melakukan penegakan hukum, tapi secara solutif dan humanis. Tapi kami juga mempelajari aspek sosiologisnya, bagaimana solusinya dan tentu harus memberikan edukasi ke masyarakat," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, dikutip dari Antara, Kamis (11/6/2020).

Trunoyudo menegaskan pihaknya akan mengambil tindakan dengan mengedepankan langkah edukasi dan preventif. 

Ia menambahkan bahwa dalam prosesnya, Polda Jatim akan mengedepankan 3T alias testing, tracing dan treatment kepada sejumlah driver ojol dan keluarga korban yang telah memakamkan jenazah tanpa protokol COVID-19.

Untuk langkah 3T, Polda akan bekerja sama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim. Menurutnya, langkah ini penting untuk menghentikan potensi penularan yang semakin menyebar.

"Itukan ada orang dalam risiko (ODR), tentunya kami harus melakukan testing. Setelah ada hasilnya ternyata reaktif dan harus tes swab. Kemudian yang kedua tracing pada rekan driver ojol atau pihak keluarga yang ikut memakamkan. Setelah itu dilakukan treatment apabila hasilnya positif, itu tugasnya pemerintah daerah dibantu Polri," jelasnya.

Ia pun menyayangkan langkah keluarga dan rekan sesama driver ojol tersebut. Apalagi, saat ini pandemi COVID-19 belum benar-benar berakhir.

"Di sini sekarang sudah masa transisi untuk ke normal baru dan ada protokol kesehatan, ini terus kami edukasi. Jadi sesuatu yang tidak biasa sekarang harus dibiasakan," imbuh Trunoyudo.

Ia pun berharap hal serupa tidak terjadi lagi ke depannya. Masyarakat juga diminta untuk mematuhi protokol pencegahan COVID-19 di masa transisi menuju normal baru ini.

"Vaksinnya (COVID-19) belum ditemukan. Kita memasuki masa transisi menuju normal baru. Nah, ini sekarang ada protokol kesehatan yang memang tidak terbiasa menjadi normal nantinya adalah tetap disiplin pada protokol dan ikuti imbauan pemerintah," pesan Trunoyudo.

Sebelumnya, diketahui sejumlah driver ojol melakukan aksi solidaritas dengan menjemput paksa rekannya, DAW yang meninggal dunia di RSUD Dr. Soetomo setelah terjatuh akibat dijambret di kawasan Darmo Harapan Surabaya, Minggu (7/6/2020) lalu.

Namun dalam proses pemeriksaan kesehatan, DAW yang dinyatakan non-reaktif dari hasil rapid testnya itu meninggal dunia dengan status sebagai pasien dalam pengawasan (PDP). Yakin rekannya itu negatif COVID-19, sejumlah driver ojol itu pun memaksa agar DAW dimakamkan tanpa protokol pemulasaraan jenazah COVID-19.

Usai dimakamkan tanpa protokol COVID-19, hasil tes swab DAW yang dikeluarkan oleh RSUD Dr. Soetomo menyatakan yang bersangkutan positif COVID-19.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait