URnews

Polemik Gorden DPR: Pemenang Tender Perusahaan IT dan Tawarkan Harga Termahal

Shelly Lisdya, Senin, 9 Mei 2022 13.12 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Polemik Gorden DPR: Pemenang Tender Perusahaan IT dan Tawarkan Harga Termahal
Image: Ilustrasi - Rapat paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/5/2021). (Dok. Antara)

Jakarta - Tender pengadaan gorden rumah dinas Anggota DPR RI telah berakhir. Tender ini dimenangkan oleh PT Bertiga Mitra Solusi yang menawarkan harga tertinggi Rp 43,5 miliar.

Mengutip situs LPSE DPR RI, Senin (9/5/2022), tercatat nama tender Penggantian Gorden dan Blind DPR RI Kalibata dengan kode tender perusahaan adalah 732087. 

Nilai Pagu paket tersebut mencapai Rp 48,7 miliar dengan proyek berlokasi di Jalan DPR Dalam Tim. No.12, RT.12/RW.5, Rawajati, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12750, Jakarta Selatan.

Dalam proses tender ini tercatat ada tiga peserta, yaitu PT Bertiga Mitra Solusi, PT Panderman Jaya, dan PT Sultan Sukses Mandiri.

PT Bertiga Mitra Solusi tercatat menawarkan harga paling tinggi dibanding dua perusahaan lain. Perusahaan pemenang tender menawarkan harga Rp 43,5 miliar. Adapun PT Panderman Jaya menawarkan Rp 42,1 miliar sedangkan PT Sultan Sukses Mandiri Rp 37,7 miliar. 

Lantas, bergerak di bidang apakah PT Bertiga Mitra Solusi tersebut?

Dikutip dari laman resminya, PT Bertiga Mitra Solusi didirikan pada 2014. Perusahaan ini telah melayani sejumlah klien mulai BUMN, perusahaan swasta, hingga instansi pemerintahan.

PT Bertiga Mitra Solusi juga penyedia dan kontraktor interior dan sistem integrator IT. Perusahaan ini bertujuan untuk membantu kliennya dalam transformasi mekanik, listrik, dan digital.

Sementara proyek yang sudah dikerjakan oleh perusahaan ini seperti pemasangan Security Scan for Vehicles, MLAT Air Surveillance System, IOT Detection System, Image Assistance and Transfer Tray, dan yang terbaru pengadaan gorden beserta tirainya untuk DPR.

Untuk alamat perusahaan di kawasan Green Lake City Rukan Great Wall Blok C, Nomor 11, Cipondoh, Tangerang, Banten.

Tender Tuai Kecaman

Hanya saja, tender ini disoroti oleh beberapa pihak. Seperti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), yang menyebut perusahaan pemenang tender merupakan perusahaan di bidang informasi teknologi (IT).

Peneliti Formappi, Lucius Karus mengatakan, pengadaan gorden bukan fokus atau keahlian utama dari PT Bertiga Mitra Solusi. Dengan demikian, Lucius merasa hal ini sangat mencurigakan.

"Dari tujuh proyek yang dilampirkan pada website terkini, enam di antara proyek itu semuanya terkait bidang IT. Maka sangat jelas kalau PT Bertiga Mitra Solusi ini sesungguhnya adalah perusahaan di bidang IT. Ketika ia terlihat justru ikut pada proyek yang sesungguhnya bukan keahlian atau fokus utama perusahaannya, maka memang perlu dipertanyakan," katanya kepada wartawan belum lama ini.

Sementara Masyarakat Anti Korupsi (MAKI) menyoroti karena perusahaan pemenang tender diketahui menyodorkan harga lebih tinggi dibandingkan dua perusahaan lainnya.

"Terus terang saja ini agak aneh jika pengumuman pemenang yang dijadikan pemenang adalah penawar tertinggi. Karena yang tidak memenuhi persyaratan itu sudah gugur di fase-fase sebelumnya, seperti barangnya jelek, tidak dapat dukungan, atau tidak sesuai spesifikasi, itu nggak sampai dibuka penawaran," kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman kepada wartawan, Kamis (5/5/2022).

Tak hanya itu, Fraksi PAN juga menginstruksikan anggotanya agar tak menggunakan gorden dimaksud.

"Sebagaimana kami sampaikan, bahwa kami Fraksi PAN menolak adanya pergantian dari gorden itu. Untuk teman-teman Fraksi PAN bisa kami kondisikan, kami instruksikan, kami perintahkan agar tidak mengganti gorden di rumah dinasnya," ujar Sekjen PAN Eddy Soeparno kepada wartawan, Sabtu (7/5/2022).

"Namun yang tidak bisa kami lakukan adalah meminta proses yang dilaksanakan oleh Kesekjenan DPR untuk dihentikan, kami hanya bisa imbau. Tetapi karena itu sudah dilaksanakan, imbauan itu tentu sesuatu yang bisa didengar, bisa diikuti, bisa juga tidak," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait