URnews

Polisi Libatkan Ahli untuk Selidiki Kasus Dugaan Fetish Mukena di Malang

Nivita Saldyni, Kamis, 26 Agustus 2021 19.17 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Polisi Libatkan Ahli untuk Selidiki Kasus Dugaan Fetish Mukena di Malang
Image: Ilustrasi orang pakai mukena. (Pixabay/Pezibear)

Malang - Kasus dugaan fetish mukena yang terjadi di Kota Malang masih dalam penyelidikan polisi, guys.

Informasi terbaru dari Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Tinton Yudha Riambodo, pihaknya bakal melibatkan sejumlah ahli selama proses penyelidikan kasus tersebut.

Adapun ahli yang dilibatkan dalam penyelidikan kasus dugaan fetish mukena yang menghebohkan jagad maya ini, di antaranya ahli bahasa dan ahli informasi, dan transaksi elektronik (ITE).

"Saat ini kami akan melaksanakan koordinasi dengan ahli ITE dan ahli bahasa terkait dengan bukti-bukti yang diajukan oleh pelapor," kata Tinton seperti dilansir dari Antara, Kamis (26/8/2021).

Selain itu, Polres Malang Kota juga tengah mendalami serta mengumpulkan bukti-bukti dan fakta-fakta terkait kasus dugaan fetish mukena itu. Nantinya gelar perkara akan dilakukan usai pendalaman dan keterangan saksi ahli sudah didapatkan.

"Setelah melakukan klarifikasi, mengumpulkan bukti-bukti dan fakta-fakta, termasuk koordinasi dengan ahli, kami akan melakukan gelar perkara," jelasnya.

Nah, hasil gelar perkara itulah yang nantinya akan menentukan apakah ada unsur tindak pidana pada aduan yang dilaporkan oleh sejumlah perempuan di Kota Malang atau tidak.

Tinton pun menegaskan hingga saat ini kasus tersebut masih tahap penyelidikan, belum naik ke tahap penyidikan. Pihaknya juga belum melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku berinisial D. Namun polisi telah memintai keterangan dari tiga orang saksi korban.

"Ini masih pada penyelidikan, belum penyidikan. Semua yang akan dianalisis," pungkasnya.

Seperti yang Urbanasia beritakan sebelumnya, kasus ini mulai ramai dibicarakan setelah salah seorang korban membuat postingan di akun Twitter pribadinya terkait dugaan fetish tersebut.

Lewat cuitannya di Twitter, perempuan yang merupakan model di Kota Malang itu menceritakan kronologis kejadian.

Ia mengaku mulai curiga saat melakukan sesi pemotretan untuk sebuah produk mukena. Kecurigaan pun semakin dalam saat mendapat informasi bahwa hasil foto produk itu disalahgunakan dan malah 'nyasar' ke akun yang Twitter yang diduga sebagai fetish mukena.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait