URnews

Polisi Selidiki Pesan Ancaman Teror di Hari Pemindahan 22 Terduga Teroris

Nivita Saldyni, Jumat, 19 Maret 2021 13.09 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Polisi Selidiki Pesan Ancaman Teror di Hari Pemindahan 22 Terduga Teroris
Image: Sebanyak 22 terduga teroris di Jatim diberangkatkan ke Jakarta, Kamis (18/3/2021). (Dok. Humas Polri)

Surabaya - Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur tengah menyelidiki pesan singkat yang beredar di WhatsApp pada hari di mana 22 orang terduga teroris di Jatim dibawa ke Jakarta, Kamis (18/3/2021). Pesan tersebut berisi ancaman kepada anggota Polri hingga teror ke sejumlah daerah.

Sebelumnya Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan bahwa pesan singkat itu diterima pada Kamis sekitar pukul 07.00 WIB atau sebelum Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri memberangkat 22 terduga teroris dari Mapolda Jatim ke Bandara Internasional Juanda Surabaya untuk menuju ke Mabes Polri di Jakarta.

"Iya kami sudah menerima informasi tersebut, dan saat ini masih diprofilling," kata Gatot kepada wartawan di Surabaya, Kamis (18/3) lalu.

Ia pun menegaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Densus 88 dan Unit Siber Ditreskrimsus Polda Jatim untuk mengetahui siapa dalang di balik pesan singkat ancaman tersebut.

Soal dugaan pesan tersebut berkaitan dengan pemindahan terduga teroris, Gatot belum bisa berkomentar lebih jauh. Sebab hingga saat ini Polda Jatim masih terus mendalaminya. Untuk itu masyarakat pun diminta tidak panik. 

"Sampai saat ini masih proses pendalaman dan belum diketahui secara pasti apakah berkaitan dengan pemindahan teroris di Jatim atau tidak," pungkasnya.

Sementara berdasarkan keterangan Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, 22 terduga teroris hasil operasi Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Jatim telah dibawa ke Jakarta, Kamis (18/3/2021) pagi. Mereka merupakan terduga teroris yang ditangkap di sejumlah daerah, seperti Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Bojonegoro, hingga Malang.

Dari hasil interogasi polisi, mereka ada bagian dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI). Sehingga dipastikan mereka punya keterkaitan satu dan lainnya.

Tak mau kecolongan lagi, Slamet pun menegaskan pihaknya akan melakukan penyelidikan dan pemantauan di sekitar lokasi penangkapan secara berkelanjutan. Ia memastikan kegiatan pengamanan akan rutin dilakukan oleh 39 jajaran Polres di Jatim.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait