URnews

Polisi Tangkap Terduga Provokator Pengeroyokan Ade Armando

Nivita Saldyni, Rabu, 13 April 2022 16.57 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Polisi Tangkap Terduga Provokator Pengeroyokan Ade Armando
Image: Kabid Humas Polda Metro Jaya, Endra Zulpan. (dok. PMJ)

Jakarta - Polisi kembali menangkap satu orang yang diduga terlibat dalam pengeroyokan pegiat media sosial yang juga dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando. Ia adalah Arif Pardiani, sosok baru selain enam orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka. 

"Di samping enam pelaku utama pemukulan dan pengeroyokan, ada juga satu pelaku lain yang telah ditangkap atas nama Arif Pardiani. Kami tangkap di Jakarta," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada wartawan, Rabu (13/4/2022).

Zulpan menambahkan Arif diduga ikut berperan sebagai provokator dalam pengeroyokan yang terjadi pada Ade Armando, Senin (11/4/2022). Ia diduga telah melontarkan kata-kata yang memprovokasi massa untuk mengeroyok Ade.

"Ini yang kalau terlihat di video yang beredar di media sosial, yang bersangkutan (Arif) ini melakukan provokasi di antaranya mengeluarkan kata-kata 'Ade Armando sudah mati' dan 'turun semua yang ada di Jakarta'," ungkap Zulpan.

Zulfan menjelaskan saat ini Arif tengah diperiksa oleh penyidik. Polisi pun masih memburu tiga orang tersangka lainnya. 

"Saat ini masih ada tiga orang lagi yang sedang kita lakukan pengejaran," pungkasnya.

Sebelumnya, polisi telah menetapkan enam orang sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan yang dilakukan kepada Ade Armando dalam aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI, Senin (11/4/2022).

Tiga di antaranya telah diamankan polisi, yaitu Muhammad Bagja, Dhia Ul Haq, dan Komar. Sementara tiga lainnya yang masih buron adalah Ade Purnama, Abdul Latif dan Abdul Manaf. 

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.

Sementara akibat pengeroyokan tersebut, Ade Armando menderita luka di bagian kepala. Ia masih harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait