URnews

Polisi Ukraina Gerebek Gereja Ortodoks di Kyiv, Selidiki Dugaan Sabotase Rusia

Nivita Saldyni, Rabu, 23 November 2022 17.36 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Polisi Ukraina Gerebek Gereja Ortodoks di Kyiv, Selidiki Dugaan Sabotase Rusia
Image: Kiev Pechersk Lavra. (James Hills/Pixabay)

Jakarta - Kompleks Kyiv Pechersk Lavra atau Gereja Gua yang telah berusia 1.000 tahun di Kyiv digerebek Dinas Keamanan (SBU) dan polisi Ukraina pada Selasa (22/11/2022). SBU menyatakan, penggerebekan ini merupakan penyelidikan atas dugaan 'aktivitas subversif oleh pasukan Rusia'.

SBU menyebut operasi ini dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan biara oleh Rusia atau yang disebutnya 'pusat dunia Rusia'. Pasalnya biara itu dicurigai telah digunakan Rusia untuk sabotase dan menyimpan senjata.

Kompleks Kyiv Pechersk Lavra sendiri merupakan kekayaan budaya Ukraina yang termasuk dalam situs Warisan Dunia yang terdaftar di UNESCO. Kyiv Pechersk Lavra juga dikenal sebagai markas besar sayap Gereja Ortodoks Ukraina yang didukung Rusia dan berada di bawah Patriarkat Moskow.

Operasi tersebut berlangsung di tengah invasi Rusia ke Ukraina yang telah berlangsung sejak Februari 2022. Selain lokasi tersebut, situs lain di wilayah Rivne juga tengah digeledah. Namun sampai saat ini SBU belum memberikan keterangan terkait hasil penggeledahan tersebut.

"Langkah-langkah ini diambil sebagai bagian dari kerja sistemik SBU untuk melawan aktivitas destruktif dari layanan khusus Rusia di Ukraina," ujar SBU dikutip dari Reuters, Rabu (23/11/2022).

Pada kesempatan berbeda, Kremlin telah memberikan tanggapan soal penggerebekan tersebut. Mereka mengutuk penggerebekan yang disebutnya sebagai tindakan tak bermoral.

"Ini hanya semacam Bacchanalia yang tidak bertuhan. Tidak ada pembenaran atau penjelasan untuk ini. Dan tidak mungkin," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.

"Ini adalah bagian lain dari tindakan yang benar-benar tidak bermoral dan liar dari rezim Kyiv," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait