URnews

Polisi Ungkap Ritual Dukun di Temanggung yang Tewaskan Aisyah

Nivita Saldyni, Kamis, 20 Mei 2021 13.37 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Polisi Ungkap Ritual Dukun di Temanggung yang Tewaskan Aisyah
Image: Polres Temanggung ungkap kasus temuan mayat bocah berusia tujuh tahun, Rabu (19/5/2021). Sumber: Dok. Humas Polres Temanggung

Temanggung - Metode ritual yang dilakukan oleh dukun di Temanggung, Jawa Tengah, hingga menewaskan Aisyah, seorang bocah perempuan berusia tujuh tahun akhirnya terungkap. Hal itu dibeberkan polisi saat menggelar konferensi pers, Rabu (19/5/2021) lalu terkait kasus temuan mayat bocah di Dusun Paponan, Desa Bejen, Temanggung.

Kasatreskrim Polres Temanggung, AKP Setyo Hermawan mengatakan kejadian ini berawal dari para pelaku yang meyakini Aisyah adalah anak yang nakal. Dukun H mengatakan, hal itu disebabkan karena Aisyah adalah keturunan genderuwo. Untuk itu, H menyarankan kepada orang tua Aisyah untuk meruwat sang anak. Adapun metode yang digunakan yaitu dengan membenamkan Aisyah di bak berukuran 1x2 meter. 

Sebelum dibenamkan, Aisyah juga sempat dipaksa memakan cabai dan biji mahoni. Menurut pelaku, ini merupakan bagian dari proses ruwat untuk membuat Aisyah agar tak nakal lagi.

"Kami dapatkan info sebelumnya korban dipaksa untuk memakan cabe dan biji mahoni. Itu berdasarkan keterangan para pelaku. Tapi setelah kami cek TKP kemarin kami tidak mendapati, artinya barang bukti itu, atau sisa-sisa itu itu belum bisa memastikan terkait itu," kata Setyo.

Percaya dengan omongan H, kedua orang tua Aisyah pun membenamkan Aisyah ke dalam bak sesuai perintah H. Hal itu dilakukan para pelaku sebanyak dua kali, yaitu pada Desember 2020 dan awal Januari 2021.

"Dari hasil keterangan dari pelaku H, anak tersebut nakal dan keturunan dari genderuwo. Supaya bisa sembuh, maka anak tersebut harus dibersihkan, kemudian pelaku H memperintahkan kepada pelaku B dan kedua orang tua korban untuk menenggelamkan kepala korban ke bak mandi beberapa kali sampai korban tidak sadar, setelah korban tidak sadar lalu dibawa ke kamar untuk ditidurkan," jelas Setyo.

Namun nahas, pada ritual kedua di bulan Januari lalu, Aisyah dibuat tak sadarkan diri hingga meninggal dunia. Namun H meyakinkan bahwa Aisyah akan hidup kembali. Percaya dengan perkataan H, orang tua Aisyah pun merawat korban seperti biasa selama kurang lebih empat bulan.

Sejak bulan Januari hingga Maret, seminggu dua kali sang ayah membersihkan tubuh korban. Kemudian pada April sampai sebelum ditemukan pada 16 Mei lalu, ibu korbanlah yang membersihkannya dengan tissue. Orang tua pun memberinya wewangian sehingga bau jasad tak tercium dari luar.

Hal ini dibuktikan dengan beberapa barang bukti yang berhasil diamankan di TKP. Di antaranya satu buah karpet plastik berwarna biru, satu buah kain putih alas jenazah, lim buah pengharum ruangan dengan berbagai merek, satu bungkus tissue wajah, dua bungkus cotton buds, satu bungkus toilet ball, keranjang sampah untuk buang barang perawatan, dan sejumlah pakaian anak.

"Jadi dukun (H) menyakinkan kedua orang tuanya bahwa dia memiliki kemampuan menghidupkan kembali. Atas pengaruh dukun tersebut, kedua orang tua yakin anak ini akan hidup lahir kembali dan hilang sifat nakalnya," bebernya.

Namun nyatanya, empat bulan berlalu tapi Aisyah tak kunjung hidup kembali. Jasadnya justru kering, tinggal tulang dan kulit saja.

Setyo pun menjelaskan, dari hasil pemeriksaan polisi, orang tua korban telah beberapa kali berkonsultasi kepada H. Bahkan keduanya sudah menghabiskan uang sebesar lebih dari Rp 6 juta untuk konsultasi itu.

"Dari hasil konsultasi antara si orang tua dengan dukun, orang tua ini sudah memberikan beberapa uang walaupun jumlahnya tidak sama setiap saat. Dengan kurun waktu dari kejadian sampai kemarin informasi yang kami dapatkan, sudah terkumpul Rp 6 juta lebih," jelas Setyo.

Berkaca dari kasus tersebut, Kapolres Temanggung AKBP Benny Setyowadi pun mengimbau agar masyarakat menjadikannya sebagai pelajaran. Ia pun berpesan agar kita jangan mudah untuk percaya dengan apa yang dikatakan oleh seorang dukun ataupun paranormal karena akan kita jauh dan tidak percaya kepada Tuhan YME.

"Saya minta kepada masyarakat, kita jangan mudah percaya dengan ucapan seorang dukun atau apapun, karena itu menyesatkan diri kita sendiri, percaya dan serahkan hanya kepada Allah SWT. Kalau kejadiannya seperti ini yang rugi kita sendiri," pesan Benny.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait