URnews

Polri Dalami Dugaan Penghapusan CCTV Tragedi Kanjuruhan

Putri Rahma, Kamis, 20 Oktober 2022 18.07 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Polri Dalami Dugaan Penghapusan CCTV Tragedi Kanjuruhan
Image: Umat lintas agama menggelar doa bersama di Stadion Kanjuruhan (Foto: AntaraNews)

Jakarta – Tim Penyelidikan Badan Researse Kriminal Polri menyampaikan bahwa saat ini pihaknya mendalami terkait dugaan penghapusan rekaman CCTV saat terjadi Tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menyebabkan ratusan korban jiwa.

“Nanti akan ada ahli yang menyampaikan termasuk pihak ketiga yang memasang CCTV di sekitar Stdion Kanjuruhan. Jadi, arahan dari Pak Armed (Deputi V Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam Aremd Wijaya) untuk meminta keterangan saksi ahli teknologi informasi dan pihaK ketiga yang memasang CCTV,”kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur JeNderal Polisi Dedi Prasetyo di Surabaya, Kamis (20/10/2022).

Hingga saat ini, ia pun belum bisa menyampaikan terkait dugaan penyebabnya dihapus rekaman CCTV dan meminta semua pihak untuk menunggu penjelasan dari ahli IT.

“Nanti biar ahli yang menyampaikan,”ucapnya.

Dedi juga menjelaskan berdasarkan keterangan dari penyidik, hingga kini ada 89 orang saksi termasuk saksi ahli yang telah diperiksa terkait peristiwa tragis yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada awal Oktober 2022.

“Minggu depan  beberapa saksi ahli ada lagi yang dimintai keterangan oleh penyidik. Yang jelas, penyidik segera mungkin menyelesaikan berkas-berkas,”jelasnya.

Sebelumnya, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan telah mengungkap adanya rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan Malang yang dihapus. Rekaman CCTV yang dihapus selama 3 jam 21 menit tersebut berada di lobi utama Stadion Kanjuruhan dan area parkir.

Rekaman CCTV yang hilang selama 3 jam 21 menit tersebut membuat kinerja TGIPF mengalami keterhambatan dalam mengungkap fakta, dan tim TGIPF pun terus berupaya untuk meminta rekaman lengkap CCTV ke Mabes Polri.

Pergerakan awal rangkaian Baracuda yang akan melakukan evakuasi Tim Persebaya, dapat terekam melalui CCTV yang berada di Lobby Utama dan Area Parkir, tetapi rekaman CCTV tersebut mulai dari pukul 22:21:30 dapat terekam dengan durasi selama 1 jam 21 menit dan selanjutnya rekaman hilang (dihapus) selama 3 jam, 21 menit, 54 detik. Kemudian muncul kembali rekaman selama 15 menit,” demikian isi dokumen temuan TGIPF.

Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Manager Nasution mengatakan bahwa terdapat 32 CCTV yang berfungsi dengan baik di Stadion Kanjuruhan. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait