URtrending

Polri Mulai Usut Tuntas Ancaman Teror Pembunuhan Panitia Diskusi FH UGM

Nivita Saldyni, Minggu, 31 Mei 2020 10.24 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Polri Mulai Usut Tuntas Ancaman Teror Pembunuhan Panitia Diskusi FH UGM
Image: Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono. (ANTARA)

Jakarta - Kasus ancaman teror pembunuhan yang dialami sejumlah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) membuat Kepolisian Republik Indonesia tak tinggal diam. Kini, Polri telah menyatakan kesiapan untuk mengusut kasus teror tersebut.

"Polri siap mengusut teror yang dialami oleh Mahasiswa UGM yang menjadi panitia diskusi apabila ada yang dirugikan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono dalam pernyataan persnya, di Jakarta, Sabtu (30/5/2020) lalu.

Argo mengatakan bahwa Polri siap mengusut kasus teror yang dialami oleh mahasiswa Constitutional Law Society (CLS) FH UGM pada Kamis (28/5/2020) malam itu, guys. Meski belum ada laporan yang diterimanya hingga kemarin, ia mengaku pihaknya telah memulai penyelidikan guys.

Menurutnya, hal ini harus diungkap dan diusut tuntas karena telah mengancam kebebasan berpendapat oleh masyarakat yang dijamin oleh undang-undang.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, diskusi online berjudul "Meluruskan Persoalan Pemberhentian Presiden Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan" yang dijadwalkan pada Jumat (29/5/2020) lalu terpaksa batal karena alasan keamanan, guys.

Dari keterangan Dekan Fakultas Hukum UGM Prof. Sigit Riyanto, kegiatan itu batal dilaksanakan karena sejumlah mahasiswa CLS UGM, moderator, hingga pembicara yang namanya tercatut dalam poster kegiatan itu mendapatkan ancaman teror dari orang tak dikenal.

Mereka diancam akan dibunuh oleh orang tak dikenal, sejak sehari sebelum kegiatan dilaksanakan. Parahnya, teror yang dialami ini bukan hanya kepada para penyelenggara, bahkan hingga sampai kepada orang tua mereka.

"Tanggal 28 Mei 2020 malam, teror dan ancaman mulai berdatangan kepada nama-nama yang tercantum di dalam poster kegiatan, pembicara, moderator, serta narahubung," kata Sigit dalam keterangan resminya.

Ancaman yang diterima pun beragam, mulai dari pesan teks, telepon ancaman, pengiriman pesanan lewat ojek online, bahkan ada yang kediamannya sampai didatangi oknum tak dikenal.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait