URnews

Positif COVID-19, Seorang Lansia Menolak Dijemput Petugas Medis    

Griska Laras, Rabu, 22 April 2020 11.13 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Positif COVID-19, Seorang Lansia Menolak Dijemput Petugas Medis     
Image: istimewa

Lombok – Video proses evakuasi seorang kakek di Kelurahan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat oleh tenaga medis viral di media sosial. Kabarnya, lansia itu mengidap COVID-19  dan enggan dirawat di rumah sakit karena takut dikucilkan.

Dalam video berdurasi 32 detik itu, tiga petugas medis dengan alat pelindung diri lengkap keluar dari rumah warga sambil membawa seorang pria lansia. Saat dijemput, pria bersarung oranye itu mengamuk dan membuat petugas medis kewalahan.

Si kakek bahkan mencoba melawan dengan menendang salah satu petugas, namun usahanya gagal. Ia juga menolak saat akan dipakaikan masker oleh petugas medis dan berteriak-teriak.

Video yang diunggah di Instagram @kabarjakarta1 itu pun mengundang perhatian warganet. Dalam caption mereka menulis, “Seorang pria dengan status positif corona menolak berobat di Kelurahan Lingsar-Kabupaten Lombok Barat.

Pria tersebut menolak berobat karena takut dikucilkan. Terima kasih TIM MEDIS, TNI - POLRI dan perangkat Kelurahan yang akhirnya berhasil mengevakuasi pria tersebut keluar dari dalam rumah. via @jokersupriadi”.

Kebenaran video evakuasi lansia itu diakui oleh Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, Made Ambaryati. Namun, ia membantah kabar kalau orang tersebut adalah pasien positif COVID-19.

Made juga mengatakan kalau lansia itu mengalami gangguan kejiwaan. Ia adalah mertua dari salah satu pasien positif COVID-19 di Lombok Barat.

“Di Instagram itu, memang dari uji cepat orang itu menunjukkan hasil reaktif, kalau yang positif itu tidak akan di rumah,  kita isolasi semua di rumah sakit. Dia  mertua dari salah satu pasien positif yang saat ini dirawat di RSUD”.

Kini lansia itu sudah diperiksa di Puskesmas Desa Sigarongan Lombok dan dirujuk untuk berobat ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mataram. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait