URnews

Potensi Muncul Varian Baru COVID-19 di Indonesia Sangat Besar

Nivita Saldyni, Selasa, 23 Februari 2021 12.33 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Potensi Muncul Varian Baru COVID-19 di Indonesia Sangat Besar
Image: Ilustrasi virus. (Pixabay/BlenderTimer)

Yogyakarta - Pandemi virus corona yang melanda dunia belum berakhir. Kekhawatiran munculnya berbagai varian baru COVID-19 pun kian meningkat. Bahkan, Epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Bayu Satria Wiratama menyebut ada kemungkinan varian baru COVID-19 bakal muncul di Indonesia.

“Kemungkinannya sangat besar, tapi kemungkinan kita bisa mendeteksinya kurang begitu besar,” kata Bayu, dikutip dari rilis resmi Humas UGM, Selasa (23/2/2021).

Hal ini menurut Bayu bakal terjadi karena kegiatan surveilans genomik SARS COV-2 di Indonesia saat ini kurang maksimal. Ia pun menyebut, kegiatan analisis secara sistematis dan berkelanjutan terhadap genomik virus corona baru ini masih sangat kecil.

“Baru sekitar 0,03 persen dari seluruh sampel kita. Masih kecil,” imbuhnya.

Padahal, potensi munculnya varian baru COVID-19 di Indonesia cukup besar. Sebab, penularan virus corona di Tanah Air masih aktif dan terjadi hampir di seluruh wilayah.

Penularan yang terus terjadi ini membuat potensi virus corona bermutasi meningkat. Terlebih, kata Bayu, virus SARS COV-2 merupakan tipe virus RNA seperti virus influenza yang mudah bermutasi.

“Dampak paling serius adalah kita akan terus menerus mengembangkan vaksin. Sebab, mutasinya tidak pernah bisa secara efisien dihentikan oleh vaksin sebelumnya dan penularan akan terus berlanjut,” terang Bayu.

Oleh karena itu, ia pun menyarankan agar pemerintah terus meningkatkan strategi 3T yakni testing, tracing, dan treatment. Hal ini harus dilakukan untuk menekan transmisi dan mengantisipasi munculnya varian baru virus SARS Cov-2.

Bayu mengimbau kita agar selalu patuh melaksanakan 5M untuk mencegah penularan COVID-19. 5M yang dimaksud adalah memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan ya guys.

“Mutasi virus ini bisa terjadi karena 3T dan 5M yang masih lemah. Walaupun mutasi terjadi sifat penularannya sama jadi tetap bisa dicegah dengan 5M,” tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait