URnews

PPKM Jawa-Bali Berakhir, Tren Kasus Aktif COVID-19 Menurun

Rizqi Rajendra, Senin, 7 Maret 2022 10.04 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
PPKM Jawa-Bali Berakhir, Tren Kasus Aktif COVID-19 Menurun
Image: PPKM Jawa-Bali (Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Jakarta - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali berakhir hari ini, Senin, (7/3/2022). Sedangkan PPKM di luar Jawa-Bali baru akan berakhir pada 14 Maret 2022.

Terdapat peningkatan jumlah daerah yang berada di level 4 pada PPKM Jawa-Bali sepekan terakhir, dari yang awalnya 4 daerah menjadi 7 daerah. Di antaranya yaitu Kota Magelang, Kota Cilegon, Kota Cirebon, Kota Sukabumi, Kota Tegal, Kota Salatiga, dan Kota Madiun.

Pada PPKM Level 3 juga terjadi peningkatan, dari 99 daerah menjadi 108 daerah. Sementara itu, pada daerah level 2 mengalami penurunan dari 25 daerah menjadi 13 daerah. Masih belum ada daerah yang masuk kategori PPKM level 1 di wilayah Jawa-Bali.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mengonfirmasi terjadi penurunan tren kasus aktif COVID-19 selama sepekan terakhir. Sejak Selasa, (1/3/2022) kasus aktif menyentuh angka 568.276 hingga Minggu, (6/3/2022) berada di angka 475.951, diikuti oleh angka kesembuhan yang juga konsisten meningkat.

Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pada Minggu pertama di bulan Maret ini, ketahanan kesehatan nasional di tengah pandemi secara konsisten menunjukkan tren perbaikan.

"Ini didorong oleh kasus aktif yang mulai turun sejak awal Maret dan angka kesembuhan yang terus naik setiap harinya. Mudah-mudahan tren ini dapat terus kita jaga sehingga kita dapat melewati pandemi ini bersama-sama,” ujar Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan resmi pada Minggu, (6/3/2022).

Selain angka kasus aktif dan kesembuhan yang menunjukkan tren positif, angka perawatan pasien juga masih terus terkendali. Keterisian tempat tidur isolasi dan intensif untuk perawatan COVID-19 mencapai 29 persen dari total kapasitas nasional, turun dari posisi 31 persen per Sabtu (5/3/2022).

Begitu pula dengan aktivitas testing spesimen yang diupayakan tetap di level 400.150. Angka tersebut naik dari jumlah testing sebelumnya yang sempat di level 341.631 di hari sebelumnya.

“Pemerintah berkomitmen mempertahankan fasilitas pelayanan kesehatan nasional dan mempersempit ruang penyebaran virus melalui testing, tracing, dan treatment demi mengontrol pandemi," ujarnya menambahkan.

Menurut Nadia, pemerintah juga berupaya untuk memperluas cakupan vaksinasi dan mempercepat pelaksanaannya melalui beberapa skenario kebijakan terbaru. Vaksinasi dosis lengkap dan booster diharap mampu mengurangi dampak gejala berat hingga risiko kematian akibat COVID-19.

"Kolaborasi masyarakat diharapkan bisa terwujud melalui kesediaannya untuk dilakukan testing, tracing, memperketat protokol kesehatan, dan mempertahankan diri lewat vaksinasi lengkap maupun booster,” imbaunya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait