URnews

Profil Novi Rahman Hidayat, Bupati Nganjuk yang Kena OTT KPK

Shelly Lisdya, Senin, 10 Mei 2021 10.52 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Profil Novi Rahman Hidayat, Bupati Nganjuk yang Kena OTT KPK
Image: Caption: Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat. (Twitter @JebulMania291)

Jakarta - Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat baru saja diamankan Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK, karena dugaan lelang jabatan.

Hingga Senin (10/5/2021) siang, penangkapan Novi Rahman menjadi perbincangan hangat hingga trending pertama di media sosial Twitter 

"Tahun lalu, dipuja-puji Dahlan Iskan, muda, ganteng, kaya. Punya 36 perusahaan. Gaji tak diambil. Mobil dinas tak dipakai. Kini, jadi pasien KPK katanya jual beli jabatan. Nasib... Bupati Nganjuk," kata netizen.

Memang sebelumnya, Novi Rahman Hidayat merupakan sosok yang dipuji berbagai pihak. Dan salah satunya adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia (BUMN) ketujuh, Dahlan Iskan.

Bahkan, Dahlan Iskan sempat membandingkan Novi Rahman Hidayat dengan pejabat lainnya di Indonesia. Ia menyebut jika dibandingkan dengan seribu pejabat lain, Novi Rahman Hidayat merupakan satu-satunya pejabat yang mengerti apa itu hakikat kekuasaan.

Tak hanya itu, Dahlan Iskan juga menganggap Novi Rahman Hidayat sebagai sosok pejabat yang selalu berpindah-pindah masjid di setiap menunaikan ibadah salat Jumat.

Melansir dari berbagai sumber, Novi Rahman Hidayat merupakan bupati Nganjuk pada periode 2018-2023 didampingi oleh Marhaen Djumadi sebagai wakilnya. Mereka berdua diusung oleh PDIP, PKB dan Partai Hanura.

Pada masa mudanya, diketahui Novi Rahman Hidayat merupakan alumni dari Pondok Pesantren Bintang Sembilan di Darul Ulum, Peterongan, Jombang. Sementara SMA unggulan yang ada di pondok tersebut merupakan salah satu proyek dari BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) RI ketika periode kepemimpinan B.J. Habibie.

Novi Rahman Hidayat juga dikenal sebagai pemuda yang sukses karena memiliki puluhan perusahaan. Ini karena ia merintis usaha ketika usia belia. 

Sembari sekolah, Novi Rahman membeli plastik bekas kemudian menjualnya kembali ke pabrik pengolahan biji plastik. Di akhir SMA, dirinya berubah memperjualbelikan biji plastik.

Keuletan Novi dalam berbisnis ternyata diturunkan oleh sang Ayah yang menjadi seorang pengusaha hasil bumi dan ternak. Pasca lulus kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, pria kelahiran 2 April 1980 ini terus mengembangkan bisnisnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait