URnews

Profil PT Wilmar yang Terseret Kasus Mafia Migor, Produsen Sania Royale dan Fortune

William Ciputra, Selasa, 19 April 2022 19.25 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Profil PT Wilmar yang Terseret Kasus Mafia Migor, Produsen Sania Royale dan Fortune
Image: Seorang pekerja sedang memanen kelapa sawit sebagai bahan minyak goreng. (Kemen ESDM)

Jakarta - Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas ekspor crude palm oil (CPO) alias minyak goreng. Dalam kasus ini ada empat orang yang ditetapkan sebagai tersangka, Selasa (19/4/2022). 

Jaksa Agung ST Burhanuddin mengatakan, empat tersangka itu terdiri dari Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana (IWW) dan tiga orang petinggi tiga perusahaan swasta. 

Mereka adalah Stanley M. A (SMA) selalu Senior Manager Corporate Permata Hijau, Master Parulian Tumanggor (MPT) selaku Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, dan Picare Togar Sitanggang (PT) selaku General Manager PT Musim Mas. 

Ketiga perusahaan itu secara intens menjalin komunikasi dengan IWW sehingga mendapat izin untuk ekspor minyak goreng. Padahal, mereka tidak memenuhi syarat distribusi kebutuhan dalam negeri (DMO). 

Terungkapnya kasus ini menarik mengingat dalam beberapa waktu terakhir terjadi kelangkaan minyak goreng di masyarakat. Kelangkaan itu mengakibatkan harga minyak goreng di pasar melambung. 

Di antara perusahaan swasta yang terseret dalam kasus ini adalah PT Wilmar Nabati Indonesia yang bernaung di bawah Wilmar Group. 

Melansir website resminya, PT Wilmar merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan minyak sawit dan laurat. 

PT Wilmar Nabati Indonesia tercatat mengoperasikan sekitar 160 pabrik kelapa sawit dan mempekerjakan 67.000 karyawan yang tersebar di 20 negara. Produksinya difokuskan di Indonesia, Malaysia, Cina, India, dan Eropa. 

PT Wilmar Nabati Indonesia berada di bawah naungan Wilmar International Group yang tercatat sebagai perusahaan yang mengelola perkebunan kelapa sawit seluas 232.053 hektar, yang tersebar di Indonesia (65%), Malaysia (26%), dan Afrika (9%).

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait