URnews

Prosesi Penyatuan Tanah dan Air Nusantara, Jokowi: Bentuk Kebinekaan serta Persatuan

Ardha Franstiya, Senin, 14 Maret 2022 13.41 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Prosesi Penyatuan Tanah dan Air Nusantara, Jokowi: Bentuk Kebinekaan serta Persatuan
Image: Pidato Presiden Jokowi saat memimpin prosesi penyatuan tanah dan air di titik nol ibu kota negara (IKN) Nusantara, Senin (14/3/22). (YouTube Sekretariat Presiden)

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin prosesi penyatuan tanah dan air Nusantara yang diikuti langsung oleh 34 gubernur beserta wakilnya dari seluruh provinsi di Indonesia, di kawasan Titik Nol Kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim), Senin (14/3).

Settibanya di kawasan Titik Nol Kilometer IKN, Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi. Kemudian disambut oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura XXI Adji Muhammad Arifin.

Sultan Kutai Kartanegara kemudian melakukan prosesi adat sebelum Presiden dan Ibu Iriana berjalan menuju Titik Nol Kilometer IKN.

Presiden dan Ibu Iriana kemudian berjalan menuju Titik Nol Kilometer IKN diiringi Tarian Ganjar Ganjur dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Tampak mendampingi Presiden dan Ibu Iriana menuju Titik Nol Kilometer IKN, yakni Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Proses penyatuan tanah dan air Nusantara sendiri dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Berdiri di samping Presiden dan Ibu Iriana Jokowi, yakni Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Gubernur Kaltim Isran Noor.

Selanjutnya, Presiden memimpin penyatuan tanah dan air Nusantara. Gubernur pertama yang menyerahkan tanah dan air dari daerahnya adalah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Kemudian berturut-turut, para gubernur dari Aceh, Papua, Gubernur DI Yogyakarta, Sumatera Utara, Papua Barat, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Maluku Utara, Jawa Timur, dan seterusnya hingga ditutup oleh Gubernur Kaltim Isran Noor.

Seluruh tanah dan air yang diserahkan para gubernur dan perwakilan gubernur disatukan oleh Presiden Jokowi ke sebuah bejana besar.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan penyatuan tanah dan air Nusantara ini menandai cita-cita besar dan pekerjaan besar yang akan segera dimulai yaitu pembangunan Ibu Kota Nusantara. 

"Saya hadir di sini bersama-sama 34 gubernur dari 34 provinsi dari seluruh Tanah Air, bersama 15 tokoh masyarakat dari Kalimantan Timur. Kita tahu baru saja tadi tanah dan air yang dibawa oleh 34 gubernur telah kita satukan di tempat yang akan jadi lokasi Ibu Kota Nusantara," ujar Jokowi, mengutip ANTARA, Senin (14/3).

Presiden menekankan prosesi penyatuan tanah dan air Nusantara merupakan bentuk kebinekaan dan persatuan yang kuat untuk membangun Ibu Kota Nusantara.

Baca Juga: Generasi Muda yang Kerja atau Buka Usaha di IKN Nusantara Akan Dapat Insentif

"Ini merupakan bentuk dari kebinekaan kita dan persatuan yang kuat di antara kita dalam rangka membangun ibu kota Nusantara ini," ungkapnya.

"Kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, swasta dan seluruh masyarakat dalam pembangunan ibu kota negara ini akan sangat membantu apa yang kita cita-citakan ini segera terwujud," lanjut presiden.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait