URtrending

Pulang Kunker dari Lombok, Anggota DPRD Blora Marah dan Tolak Cek Kesehatan

Griska Laras, Jumat, 20 Maret 2020 13.02 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pulang Kunker dari Lombok, Anggota DPRD Blora Marah dan Tolak Cek Kesehatan
Image: istimewa

Blora – Salah satu anggota DPRD Blora marah saat akan dicek kesehatan oleh tim medis Dinas Kesehatan Blora Kamis (19/3/2020) malam.

Ia dan 37 anggota DPRD Kabupaten Blora lainnya baru saja pulang dari kunjungan kerja ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Rombongan itu pun disambut tim medis dari Dinkes Blora di Terminal Padangan Kabupatebn Bojonegoro, Jawa Timur. Mereka mengatakan akan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada rombongan DPRD Kabupaten Blora

Tes kesehatan yang akan dilakukan di antaranya pengukuran suhu tubuh dan penyemprotan menggunakan cairan khusus untuk mencegah virus COVID-19.

Tapi bukannya merespon dengan baik, salah satu anggota DPRD malah marah dan adu mulut dengan petugas medis.

Peristiwa itu pun berhasil direkam seseorang dan diunggah di akun Facebook Opini Blora.

Dalam video berdurasi 1.4 menit itu, salah satu anggota dewan yang memakai baju biru terlihat membentak petugas medis di depannya.

“Kamu pejabat bukan? SOP-nya mana? Surat tugasnya mana? Ini DPR bukan anak gembala. Pakai aturan kita tuh pakai undang-undang, ada undang-undangnya,”bentaknya.

“Kita dapat tugas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia bukan TKW kita, mana surat tugasnya? Kamu anak gembala bukan?”.

Seorang lelaki yang tak jauh dari sana sempat melerai tapi, anggota DPRD itu tak mau mendengar dan kembali menegaskan kalau dia adalah anggota DPRD.

“Kita ini DPR, kunjungan itu udah bagus, udah ada undang-undangnya,” lanjutnya

Anggota DPR itu juga mengatakan tak mau diperiksa kesehatan di sembarang tempat.

“Kita siap diperiksa. Enggak ada surat tugasnya, ayo ke rumah sakit,” bentaknya.

Dinkes Kabupaten Blora pun menurut dan mengikuti ajakannya. Tapi belum sampai melangkah, salah satu anggota DPRD Blora lainya menyeletuk kalau Bupati juga harus diperiksa.

“Coba besok bupatinya diperiksa,” teriaknya dalam bahasa Jawa.

Mendengar celetukan itu, anggota DPR itu emosi dan kembali memaki tim medis Dinkes Kabupaten Blora.

“Saya tanya ya, kalau masyarakat dari luar kota masuk ke Blora diperiksa, setiap malam kamu memberhentikan bus luar kota? Terus bupati sekeluarga ke Jogja kamu periksa nggak? Wakil Bupati ke Jakarta sekeluarga kamu periksa ngga?”.

Tim medis pun hanya bisa menunduk dan tak bisa menjawab.

“Kita keberatan diperiksa di sini. Kita ini DPRD setingkat bupati bukan anak gembala. Bagaimana SOP-nya? Harus jelas. Jangan kayak gini. Kita ke Lombok untuk menjalankan tugas negara,” katanya.

Baru beberapa jam diposting video ini sudah ditonton 600 ribu orang dan dibagikan 4.4 ribu orang.

Aksi salah satu anggota DPRD Blora ini pun mendapat banyak kritik dan kecaman dari netizen. Mereka menyebut anggota DPRD itu arogan dan tak memberi contoh yang baik untuk rakyat.

“Wakil rakyat beri contoh pada rakyat kok begitu, tros rakyatnya gimana akirnya, kamu itu cuman DPR masih makan gaji sudah sombong banget, semoga cepet sadar,” tuli salah satu netizen di kolom komentar.

 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Video Anggota DPRD Blora Marah Saat Tes Kesehatan Antisipasi Corona . Para anggota DPRD Blora, Jawa Tengah, akhirnya pulang dari kunjungan kerja di kota Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Kamis malam (19/3/2020). Kedatangan mereka disambut oleh tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Blora di Terminal Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, untuk dicek kesehatannya. Saat hendak dicek kesehatannya, sebagian besar anggota DPRD menolak pemeriksaan tersebut. Bahkan, adu mulut pun tidak terhindarkan antara anggota DPRD Blora dengan petugas medis. . "Kalau dianggap masyarakat dari luar kota diperiksa, kamu setiap malam harus menghadang bus dari luar kota itu," ucap anggota DPRD Blora, Warsit, ketika menolak diukur suhu tubuh dan disemprot cairan khusus untuk mencegah virus Corona Covid-19. Marah-marah tidak karuan, Warsit mengaku dirinya adalah pengawas. Dia pun merasa besar dan menyebut jabatannya sebagai wakil rakyat saat ini setingkat bupati. "Kalau bupati dari Jogja sana sama istrinya, kamu periksa tidak? Kami setingkat bupati. Wakil bupati sama anak istrinya dari Jakarta, mbok periksa kamu periksa tidak?," sebut dia di tengah kerumunan anggota DPRD Blora lainnya, awak media, dengan mempermalukan petugas medis yang hendak berupaya menjalankan tugasnya. Petugas medis yang dipermalukan itu bernama Edi Sucipto. Dia adalah kepala bidang (Kabid) Pencegahan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman (P3PLP) DKK Blora. Mengetahui respons Warsit yang sontak sewoten (marah-marah), sontak Edi Sucipto pun tampak gemeteran ketika menghadapi salah satu DPRD Blora dari fraksi Hanura tersebut. Ibarat kata, jika tidak menjalankan tugas, dia pun tidak mau berurusan dengan orang yang paling disegani di lingkungan wakil rakyat Blora itu. "Kita keberatan diperiksa disini. Kita ini DPRD setingkat bupati, bukan anak gembala. Bagaimana ini SOP-nya, harus jelas. Jangan seperti ini," nada tinggi Warsit melanjutkan ucapan. Di tengah Indonesia sedang siaga darurat virus Corona Covid-19 menyebar luas, diketahui para anggota DPRD Blora tidak ingin terkekang atau dibatasi seruan Presiden Jokowi dalam rangkah pencegahan penyebaran Virus Corona.

A post shared by LAMBE TURAH (@lambeturah_oficial) on

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait