URnews

Puluhan Orang Akhirnya Ditangkap Pasca Kerusuhan di US Capitol

Shelly Lisdya, Kamis, 7 Januari 2021 12.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Puluhan Orang Akhirnya Ditangkap Pasca Kerusuhan di US Capitol
Image: Pendukung Donald Trump saat memasuki US Capitol. (Politeco)

Jakarta - Ribuan pendukung Presiden Donald Trump menyerbu gedung parlemen AS, US Capitol, pada Rabu (6/1/2021) kemarin.

Unjuk rasa besar-besaran itu terjadi lantaran Wakil Presiden Mike Pence menolak permintaan Trump untuk membatalkan kekalahannya dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat yang digelar November 2020 lalu.

Ribuan pendukung Trump tersebut kemudian membongkar barikade hingga bentrok dengan polisi di halaman US Capitol. Tak lama mereka pun menyelinap masuk ke dalam gedung.

Para pengunjuk rasa menaiki tangga US Capitol sekitar pukul 14:15 waktu setempat (19:15 GMT), melewati barikade dan petugas dengan perlengkapan anti huru hara untuk menembus gedung.

Politico melaporkan jika seluruh personel keamanan Washington DC telah dikerahkan ke US Capitol untuk meredam bentrokan.

Kemudian, laman DW melaporkan, pada pukul 21:30 waktu setempat, polisi Washington DC menangkap 30 orang yang diduga ikut kerusuhan bentrok di US Capital.

Sebelumnya polisi juga menangkap 13 orang. Penangkapan itu dilakukan sejak Selasa sore atas tuduhan lain yang mencakup pelanggaran senjata api, penyerangan dan pelanggaran garis polisi.

Sementara itu, pada pukul 20:00, polisi DC menangkap sekitar 12 pendukung Trump karena pelanggaran jam malam di New York Avenue NW, dekat 15th Street atau sekitar dua blok dari Gedung Putih.

Atas unjuk rasa yang mengakibatkan kerusuhan dan seorang wanita meninggal tertembak, Presiden terpilih Joe Biden pun mengecam keras.

"Saya meminta Presiden Trump untuk tampil di televisi nasional sekarang untuk memenuhi sumpahnya dan membela konstitusi dan menuntut diakhirinya kerusuhan ini," katanya seperti dilansir laman BBC.

"Menyerbu Capitol, menghancurkan jendela, menduduki kantor di lantai Senat Amerika Serikat, mengobrak-abrik meja di Dewan Perwakilan Rakyat, mengancam keselamatan pejabat terpilih. Ini bukan protes, ini pemberontakan," lanjut Biden.

Sementara itu, dalam unggahan di akun Twitter Trump, jika Biden telah merebut kekuasaannya dan menipu hasil pemilu.

"Saya tahu rasa sakit Anda. Saya tahu Anda terluka," kata Trump.
 
"Kami mengadakan pemilu yang dicuri dari kami. Itu adalah pemilu yang bobrok, dan semua orang mengetahuinya, terutama di pihak lain," tambahnya.

Diketahui, pada 20 Januari 2021 mendatang rencananya Joe Biden akan dilantik sebagai Presiden dan Kamala Harris sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait