URnews

Putin Sebut Dalang Ledakan Jembatan Krimea sebagai Teroris

Nivita Saldyni, Senin, 10 Oktober 2022 15.56 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Putin Sebut Dalang Ledakan Jembatan Krimea sebagai Teroris
Image: Orang-orang menyaksikan Jembatan Kerch terbakar, sabtu (8/10/2022) - (Foto: Antara//Reuters)

Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin menuding Ukraina jadi dalang di balik peristiwa ledakan dan kebakaran di Jembatan Kerch yang menghubungkan Krimea dan Rusia, Sabtu (8/10/2022). Hal itu diyakininya setelah mendapat laporan dari Ketua Komite Investigasi Rusia Alexander Bastrykin, Minggu (9/10/2022) waktu setempat. 

"Pasukan khusus Ukraina adalah inisiator, pelaku, sekaligus dalangnya," ujar Putin dikutip dari laman Kremlin, Senin (10/10/2022). 

"Tidak ada keraguan di sini, itu adalah tindakan teroris yang bertujuan menghancurkan infrastruktur sipil penting di Federasi Rusia," tegasnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Bastrykin menjelaskan pernyataan itu diambil berdasarkan hasil penyelidikan tim investigasi. 

Berdasarkan informasi yang diperoleh tim investigasi, kecelakaan itu melibatkan sejumlah warga negara Rusia dan warga negara asing. Mereka juga mengklaim telah berhasil melacak rute perjalanan truk yang meledak saat kejadian. 

"Kami sudah menetapkan rute truk yang meledak. Itu melewati Bulgaria, Georgia, Armenia, Ossetia Utara, dan Wilayah Krasnodar. Selain itu, kami juga telah mengidentifikasi pembawanya. Agen lapangan Federal Security Service (FSS) membantu mengidentifikasi tersangka di antara mereka yang berpotensi mengatur aksi teroris itu dan mereka yang aktif di Federasi Rusia," beber Bastrykin. 

"Ini adalah tindakan teroris yang telah disiapkan oleh pasukan khusus Ukraina dengan tujuan menghancurkan fasilitas infrastruktur sipil besar yang sangat penting bagi Federasi Rusia, terutama di Krimea," sambungnya menyimpulkan. 

Sementara itu, dikutip dari TASS, Putin juga dijadwalkan untuk bertemu dengan Dewan Keamanan Rusia hari ini. Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev juga mengatakan insiden ini sebagai aksi teroris dan sabotase yang dilakukan Ukraina. 

“Rusia hanya dapat menanggapi kejahatan ini dengan membunuh teroris secara langsung, seperti kebiasaan di tempat lain di dunia. Inilah yang diharapkan warga Rusia,” ucap Medvedev. 

Menanggapi pernyataan para pejabat Rusia, penasihat presiden Ukraina Mikhail Podolyak angkat bicara. Ia menilai tuduhan itu terlalu sinis, bahkan untuk Rusia. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait