URnews

Putin Resmi Tandatangani UU Pencaplokan 4 Wilayah Ukraina

Nivita Saldyni, Rabu, 5 Oktober 2022 19.10 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Putin Resmi Tandatangani UU Pencaplokan 4 Wilayah Ukraina
Image: Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Dok. Kremlin)

Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin resmi menandatangani undang-undang (UU) pencaplokan empat wilayah Ukraina ke Rusia pada Rabu (5/10/2022). Lewat UU tersebut, Rusia mengklaim Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia telah masuk jadi bagian mereka.

"Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani empat undang-undang konstitusional federal tentang masuknya wilayah Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson ke dalam Federasi Rusia," bunyi pernyataan dalam dokumen yang dibagikan pemerintah Rusia pada Rabu pagi, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera. 

“Putin juga menandatangani undang-undang yang relevan tentang ratifikasi,” sambungnya. 

Dilansir dari laman Kremlin, pemerintah Rusia menegaskan UU tentang ratifikasi perjanjian penerimaan keempat wilayah itu didasari oleh kehendak bebas dan sukarela masyarakat di masinghmasing wilayah. Hal itu dibuktikan dengan hasil referendum pada 27 September 2022 yang menyatakan masing-masing wilayah sepakat bersatu dengan Rusia. 

Sebagai informasi, upaya pencaplokan ini terjadi saat Rusia mengalami kemunduran di medan perang dalam beberapa waktu terakhir. Hal itu berbarengan dengan keberhasilan Ukraina merebut kembali wilayah timur dan selatan yang sempat diduduki Moskow.

Langkah Rusia ini bahkan telah dapat kecaman dari Ukraina dan Barat. Bahkan referendum yang dilakukan Rusia dinilai sebagai referendum palsu dan tidak bisa dianggap sah oleh Ukraina dan sekutunya. 

Sementara sampai saat ini perbatasan wilayah yang diklaimnya masih belum jelas. Namun Putin berjanji untuk mempertahankan wilayah mereka. Bahkan pekan lalu ia bertekad akan mengerahkan seluruh 'kekuatan dan sarana' yang dimiliki untuk mempertahankan seluruh wilayahnya, termasuk empat wilayah yang baru bergabung. 

Menanggapi pernyataan Rusia, Ukraina menyatakan rencana pencaplokan ini sebagai upaya perampasan tanah ilegal dan tidak akan pernah mengakui langkah tersebut. Bahkan pada Selasa (4/10/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah menandatangani dekrit yang menyatakan bakal mengesampingkan negosiasi langsung dengan Putin. 

“Setiap keputusan Rusia, perjanjian apa pun yang dengannya mereka coba untuk merebut tanah kami – semua ini tidak berharga,” tegas Zelenskyy.

“Prajurit kami tidak berhenti. Hanya masalah waktu sebelum kami mengusir penjajah dari seluruh tanah kami,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait