URguide

Putus karena Anjing Nggak Sreg sama Pasangan, Emang Bisa?

Alfian Muntahanatul Ulya, Senin, 19 September 2022 11.04 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Putus karena Anjing Nggak Sreg sama Pasangan, Emang Bisa?
Image: Ilustrasi Pasangan dan Anjing Peliharaannya (Pexels)

Jakarta - Bagi para pecinta hewan, mereka tidak akan menganggap anjing sekadar hewan peliharaan saja. Lebih dari itu, mereka cenderung menganggap anjing sebagai teman, sahabat, bahkan bagian dari keluarganya.

Lantas, apakah ada kaitannya antara putus hubungan cinta dengan keterlibatan persetujuan anjing peliharaan di dalamnya? Nah, coba kita cari tahu.

Ada sebuah laporan berjudul 'The Truth About Dog People' yang dirilis oleh Rover.com tentang karakteristik hubungan antara pemilik dan peliharaan mereka. Situs ini melakukan survei dengan melibatkan lebih dari 2.000 pemilik anjing dewasa pada 2015 dan 2016. 

Hasilnya cukup mengejutkan karena menunjukkan betapa berpengaruhnya seekor anjing dalam urusan asmara. Survei itu menemukan, 54 persen pemilik anjing benar-benar akan mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan, jika mereka merasa anjing peliharaannya tidak menyetujui hubungan mereka dengan pasangan.

Terlebih lagi, hampir dua pertiga pemilik anjing (65 persen) mengatakan bahwa mereka lebih sering memotret peliharaannya dibandingkan pasangan mereka. Hampir setengahnya (47 persen) juga memilih untuk meninggalkan pasangannya selama seminggu, daripada harus mengabaikan anjing mereka.

"Pemilik anjing sangat prihatin dengan perasaan dan kesejahteraan anjing mereka. Dan kami melihat hal itu tercermin dalam segala hal, mulai dari cara orang memberi nama anjing mereka hingga makanan yang mereka berikan, dan jenis perawatan hewan peliharaan yang mereka sukai,” kata pakar gaya hidup hewan peliharaan untuk situs Rover, Brandie Gonzales.

Tampak jelas jika orang-orang itu lebih sayang dan mencintai anjing mereka. Semakin diperkuat dengan 56 persen pemilik yang menyapa anjing mereka terlebih dahulu ketika mereka pulang, bukan pasangan mereka.

"Mereka menghujani anjing mereka dengan perhatian dan berbelanja secara royal pada hadiah mahal karena anjing mereka adalah sahabat mereka, dan mereka juga ingin menjadi sahabat anjing mereka," ujar Gonzalez.

Pasalnya, ada kemungkinan begitu banyak orang memelihara anjing karena manfaat untuk kesehatan mental mereka. Senada dengan para peneliti, memiliki anjing bisa meningkatkan harga diri dan menurunkan stres. 

Hasil survei juga menunjukkan sekitar tiga perempat partisipan setuju bahwa anjing mereka mampu menyemangati saat kondisi mereka sedang down. Bahkan studi terbaru lainnya menemukan, anjing bisa memberikan dukungan yang lebih baik untuk anak-anak daripada orang tua mereka sendiri.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait