Beautydoozy

Ramai Skincare dengan Kandungan Steroid untuk Memutihkan, Amankah?

Kintan Lestari, Senin, 20 Desember 2021 14.56 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ramai Skincare dengan Kandungan Steroid untuk Memutihkan, Amankah?
Image: Ilustrasi krim wajah. (Pexels/SHVETS production)

Jakarta - Perempuan Indonesia masih banyak yang terpaku dengan standar kecantikan yang yang sebenarnya tidak realistis. Misalnya kulit putih, mulus tidak bernoda, badan langsing, dan hidung mancung.

Padahal kulit orang Indonesia beragam, ada yang putih, kuning langsat, sawo matang, dan yang berkulit gelap. Dan kulitnya pun ada yang berjerawat, beruntusan, atau mungkin berkomedo. 

Maka dari itu, masih banyak krim-krim kecantikan yang mengklaim produknya bisa memutihkan dan memuluskan wajah sehingga kelihatan glowing. Dan krim-krim tersebut harganya bervariasi, ada yang murah dan ada yang mahal.

Nah, kandungan dalam produk skincare yang bisa 'memutihkan' ini adalah steroid. Apa sih itu? Kenapa dimasukkan ke produk kosmetik? Berikut penjelasannya.

Melansir situs Badan POM, steroid (dikenal juga dengan kortikosteroid dalam bentuk oral maupun topikal) merupakan obat untuk mengatasi peradangan pada tubuh. Obat ini bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh kapiler dan menekan sistem kekebalan tubuh yang bekerja secara berlebihan. 

Steroid topikal umumnya digunakan untuk pengobatan dermatitis atopik, dermatitis kontak alergi atau iritan, psoriasis, pemfigus, dan lain-lain. Steroid topikal dalam bentuk krim digunakan sebagai anti peradangan dan harus diberikan di bawah pengawasan dokter karena ada efek sampingnya.

Alasan steroid dimasukkan dalam produk kosmetik karena obat ini punya efek hipopigmentasi atau dapat memutihkan. Efek memutihkannya itu yang digunakan oleh produsen kosmetik tidak bertanggung jawab. Padahal pemakaian steroid harus di bawah pengawasan dokter.

Buat yang memakai krim kecantikan dengan kandungan steroid di dalamnya, mungkin mula-mula akan merasa senang karena kulitnya jadi terlihat glowing, kinclong, dan merona. Tapi memakai steroid dalam jangka waktu lama bisa berbahaya.

Pemakaian krim dengan kandungan ini dalam jangka panjang akan mengakibatkan kulit menjadi meradang. Kulit pemakainya jadi menipis, pembuluh darah kelihatan, kulit jadi lebih sensitif, kemerahan, atau muncul flek yang tidak bisa hilang total lagi (irreversible). 

Dan kalau sudah muncul masalah-masalah tersebut, lalu pemakaiannya dihentikan mendadak, maka akan timbul jerawat dan kulit akan memerah.

Jadi paham kan, Urbanreaders. Tidak boleh memakai steroid topikal dalam jangka panjang. Maksimal diberikan selama 14 hari. Itu pun seharusnya hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.

Adapun jenis steroid yang sering disalahgunakan dalam kosmetik yaitu Dexametasone, Betametasone, Betametasone 17-valerat, Prednison, Prednisolon, Metil Prednisolon, Triamcinolone Acetonide, Fluocinolon Acetonide, dan Kortison Asetat.

So, mulai sekarang lebih teliti lagi ya guys dengan produk-produk kecantikan yang kamu pakai. Baca labelnya dengan baik, lalu cari informasinya di internet, dan jangan lupa pastikan produknya sudah terdaftar di Badan POM.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait