URnews

Ramai Soal 'Anak Pungut', Psikolog Anak Ingatkan Bahaya Label untuk Anak

Nivita Saldyni, Selasa, 1 September 2020 09.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Ramai Soal 'Anak Pungut', Psikolog Anak Ingatkan Bahaya Label untuk Anak
Image: Ilustrasi anak adopsi. (Insider)

Jakarta - Betrand Peto Putra Onsu kembali menjadi trending usai tampil di salah satu acara televisi yang dibawakan oleh Andre Taulany beberapa waktu lalu. 

Tagar #BetrandBukanAnakPungut pun jadi perbincangan usai cuplikan tayangan tersebut viral di media sosial, Senin (31/8/2020).

Terlepas dari viralnya video tersebut, Urbanasia pun mencoba mencari tahu tentang pengaruh sebutan 'anak pungut' untuk seorang anak angkat ataupun asuh kepada Psikolog Anak dan Remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi.

Kepada Urbanasia, Vera mengatakan bahwa butuh kesadaran penuh bersama untuk mengubah istilah yang terlanjur melekat di masyarakat itu.

"Istilah anak pungut memang istilah yang terlanjur lebih dulu membumi di masyarakat jadi memang dibutuhkan kesadaran penuh jika memang ingin mengubahnya menjadi istilah yang lebih halus didengarnya," kata Vera kepada Urbanasia, Senin (31/8/2020) malam.

"Anak angkat sendiri sebetulnya sesuatu yang mulia karena ada tujuan yang baik di balik tindakan mengangkat atau mengadopsi anak," imbuhnya.

Ketika ditanya apakah pelabelan 'anak pungut' berpengaruh terhadap perkembangan mental mereka, Vera mengatakan hal itu tentu berpengaruh.

"Melabel anak apalagi dengan kata yang berkonotasi negatif beresiko menganggu harga diri anak. Anak bisa merasa sebagai sesuatu yang kurang berharga, rendah, dan pantas dikasihani," jelas Vera.

Selain melukai harga diri sang anak, menyebutnya dengan panggilan 'anak pungut' ternyata juga punya efek buruk lain loh guys. 

Menurut Vera, hal buruk lain yang mungkin terjadi adalah anak akan merasa seperti barang yang dibuang kemudian 'dipungut'.

"Anak merasa pernah ditolak sebelumnya (oleh orang tua kandung) dan merasa seperti barang yang dibuang lalu 'dipungut'," tandasnya.

Terlepas dari itu semua, peran orang tua angkat maupun asuh di sini sangatlah besar. Sebab menurut Vera, orang tua harus bisa meyakinkan sang anak bahwa kehadirannya sangat diharapkan di tengah keluarga yang sekarang.

"Anak perlu diyakinkan bahwa kehadirannya sangat diharapkan dan dimuliakan, serta membahagiakan di tengah keluarga barunya," kata Vera.

Dan yang paling penting, apapun status seorang anak tak bisa membuat kita lantas membeda-bedakan mereka. Sebab setiap anak di dunia ini membutuhkan cinta dari orang tua.

"Apapun statusnya, buat anak merasa dicintai dan punya arti bagi orangtua," pesan Vera.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait