URnews

Rayakan “Yadnya Kasada”, Empat Titik Pemeriksaan Menuju Bromo Diperketat

Nunung Nasikhah, Selasa, 7 Juli 2020 10.43 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Rayakan “Yadnya Kasada”, Empat Titik Pemeriksaan Menuju Bromo Diperketat
Image: ANTARA

Probolinggo – Pada 6-7 Juli 2020 ini, warga Suku Tengger tengah memperingati perayaan “Yadnya Kasada” di Gunung Bromo.

Bagi pemeluk agama Hindu, Yadya Kasada merupakan perayaan sakral dalam bentuk upacara pemberian seserahan bagi Sang Hyang Widhi.

Upacara adat Suku Tengger yang digelar setiap tahun tersebut sebagai wujud rasa syukur kepada sang pencipta yang sudah memberikan berkah dalam kehidupan warga sekitar Gunung Bromo.

Karena bertepatan dengan darurat pandemic COVID-19, pelaksanaan ritual tersebut tertutup bagi wisatawan.

Untuk memastikan kawasan Gunung Bromo benar-benar steril dari pengunjung, empat titik pemeriksaan telah disiagakan pada beberapa ruas jalan seperti di Desa Sapikerep, Ngadas, Ngadisari, dan pintu masuk TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru).

"Titik pemeriksaan itu juga sebagai pengawasan penerapan disiplin protokol kesehatan masyarakat Tengger yang mengikuti upacara Yadnya Kasada," kata tokoh adat masyarakat Tengger Supoyo di Kabupaten Probolinggo, seperti dikutip dari Antara (7/7/2020).

Proses sterilisasi wilayah Bromo dari pengunjung tersebut  memang telah menjadi komitmen bagi masyarakat Tengger dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19,

Bahkan tidak hanya di Kabupaten Probolinggo, penerapan serupa juga diberlakukan di wilayah Pasuruan, Malang dan Lumajang yang juga mengikuti upacara adat Yadnya Kasada.

"Agar tidak kecolongan, kami juga telah menyiapkan 3.000 masker pada empat titik pemeriksaan serta di Pura Luhur Poten Lautan Pasir kawah Gunung Bromo," tegas Supoyo.

Masker tersebut, kata Supoyo, dibagikan kepada warga Tengger yang kedapatan tidak memakai masker atau maskernya sudah tidak layak pakai.

Hal itu merupakan upaya bersama agar masyarakat Tengger mampu untuk segera beradaptasi dengan adanya pandemi virus corona.

"Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ritual Yadnya Kasada kali ini tidak terbuka bagi wisatawan. Semoga pelaksanaannya dapat berjalan lancar dan khidmat," ujar Supoyo.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Probolinggo Yulius Christian menyatakan apresiasinya terhadap kepatuhan masyarakat Tengger untuk menerapkan protokol kesehatan meski dalam ritual keagamaan.

"Meskipun dalam suasana suka cita perayaan Yadnya Kasada, penerapan protokol kesehatan tetap dilaksanakan secara disiplin oleh masyarakat Tengger," ujarnya.

Ia berharap, warga Tengger dengan warga yang lain juga saling mengingatkan jika ada yang tidak memakai masker.

"Tingkat kesadaran penggunaan masker merupakan salah satu indikator bahwa protokol kesehatan di Kabupaten Probolinggo benar-benar terlaksana dengan baik," tutur Yulius.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait